Buya Syafii: Jelas Reuni Alumni 212 Gerakan Politik
Buya Syafii berharap agar peserta Reuni Alumni 212 melakukan kegiatannya secara baik. Dia juga berharap Reuni Alumni 212 bisa berjalan dengan lancar tanpa mengganggu ketertiban umum.
Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif angkat bicara mengenai Reuni Alumni 212 yang akan digelar di Lapangan Tugu Monumen Nasional (Monas). Buya Syafii berpendapat jika pengumpulan massa untuk Reuni Alumni 212 merupakan hal yang wajar dilakukan.
Buya Syafii menilai Reuni Alumni 212 merupakan sebuah gerakan politik. Sehingga dia tak memermasalahkan jika Reuni Alumni 212 menyampaikan aspirasi politiknya.
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Kapan ide pembentukan Ikatan Alumni ATVI (IKAVI) muncul? Dosen dan Kaprodi Produksi Media ATVI, Teguh Setiawan mengatakan, ide pembentukan Ikatan Alumni ini memang sudah lama dan baru terwujud saat ini. "Semoga dengan adanya Ikatan alumni ini akan semakin memperkuat komunikasi kampus dengan alumninya, dan dapat membangun kesan positif untuk ATVI ke depan," katanya.
-
Apa tujuan dibentuknya Ikatan Alumni ATVI (IKAVI)? Menurut [Direktur Akadem Televisi Indonesia (ATVI), Dr Melitina Tecoalu], IKAVI dibentuk agar engagement dan collaboration antara alumni dengan pihak kampus atau struktural tetap terjalin dengan baik dan harmonis.
-
Apa yang dituntut oleh para aktivis dalam Aksi Kamisan ke-806? Pada Aksi Kamisan ke-806 ini mereka meminta Presiden Joko Widodo segera memerintahkan Jaksa Agung menindaklankjuti berkas penyidikan sejumlah kasus kekerasan dan penghilangan paksa yang terjadi pada 1997-1998.
-
Bagaimana reaksi mahasiswa, dosen, dan alumni FK Undip terhadap pemberhentian Yan Wisnu Prajoko? Pada Senin (2/9), ratusan sivitas akademika FK Undip menggelar aksi solidaritas dan simpati mendukung Yan Wisnu Prajoko. Para simpatisan yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan alumni menunjukkan tulisan “We Stand with dr Yan Wisnu” dengan mengenakan pakaian serba hitam dan pita hitam di bagian dada sebagai tanda simpati terhadap terjadinya premanisme birokrasi.
"Mereka menyatakan aspirasi politiknya ya monggolah. Tapi jelas ini gerakan politik. Dalam suasana seperti ini kita sudah tahu kemana arahnya. Publik bisa membacanya," katanya, Jumat (30/11).
Buya Syafii berharap agar peserta Reuni Alumni 212 melakukan kegiatannya secara baik. Dia juga berharap Reuni Alumni 212 bisa berjalan dengan lancar tanpa mengganggu ketertiban umum.
"Lakukanlah kalau mau demo. Lakukanlah dengan baik, dengan sopan. Jangan mengganggu ketertiban umum. Itu saja," ungkapnya.
Guru besar Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini menilai jika acara Reuni Alumni 212 tidak bisa dilarang oleh pemerintah. Pasalnya ada undang-undang yang memang mengatur kebebasan untuk menyatakan pendapat.
"Tapi kita gak bisa melarangnya karena ada undang-undangnya. Bagi saya apakah itu tidak menghabiskan energi kita, dana kita untuk sesuatu yang sebenarnya persoalan politis atas nama agama. Apel 212 itu nuansa politiknya terasa sangat kuat," tutup Buya Syafii.
Baca juga:
Cegah Ide Khilafah, Cak Imin Dukung Jokowi Hadir Reuni Aksi 212
Reuni 212 di Monas, 'Car Free Day' Hanya dari Bundaran Senayan Hingga Jl Sudirman
Polda Metro Jaya Imbau Aksi Tandingan Reuni 212 Ditunda
Amankan Aksi Reuni Akbar 212, TNI Kerahkan 2.000 Personel
Sebut Peserta Reuni 212 Sedikit, IPW Minta Pengamanan Polisi Tak Terlalu Heboh