Cagub Jabar berlatar belakang agamis akan disukai warga
Menurutnya orang yang memiliki citra agama yang kuat akan memegang teguh prinsip-prinsip sifat rasul yakni Sidiq, Amanah, Tabligh dan Fathanah. Misalnya Sidiq kata dia pemimpin tersebut memang harus bersih, benar dan baik dalam perbuatan dan perkataannya.
Bakal calon gubernur atau wakil gubernur Jabar dengan memiliki latar belakang agamis dinilai cukup menarik simpati warganya. Sebagai provinsi terbesar, Jawa Barat masih dikenal dengan religiusitas tinggi.
Hal itu dikemukakan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat Rafani Achyar, pada wartawan, di Bandung, Jumat (13/10) malam.
Menurutnya orang yang memiliki citra agama yang kuat akan memegang teguh prinsip-prinsip sifat rasul yakni Sidiq, Amanah, Tabligh dan Fathanah. Misalnya Sidiq kata dia pemimpin tersebut memang harus bersih, benar dan baik dalam perbuatan dan perkataannya. Amanah yakni mampu menjaga kepemimpinan yang diembannya sebaik mungkin.
"Karena sejatinya (jabatan) ini amanah dari Tuhan," katanya.
Adapun tabligh, kata Rafani, kandidat harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik terutama dalam menyampaikan setiap gagasan untuk kebaikan bersama. "Fatonah itu kan cerdas, jadi sangat diperlukan. Kalau pemimpin tidak cerdas, akan repot," ujarnya.
Selain itu, dia berharap gubernur/wakil gubernur Jawa Barat selanjutnya merupakan sosok yang berpengalaman di bidang pemerintahan. Sebagai provinsi yang memiliki penduduk paling banyak serta wilayah yang luas, berbagai persoalan dipastikan akan bermunculan.
"Idealnya orang yang berpengalaman di pemerintahan," terangnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, saat ini dibutuhkan sosok pemimpin yang mampu menyatukan seluruh umat mengingat polarisasi di masyarakat yang semakin terlihat. "Kalau hanya yang membela golongan tertentu, enggak akan memecahkan masalah. Polarisasi sudah nampak, terkait agama, pemikiran, bahkan strata," imbuhnya.
Sejauh ini dari beberapa nama yang muncul terkait kandidat di Pilgub Jabar memang didominasi berlatar belakang seorang murni politisi dan profesional. Adapun untuk calon yang berlatar dari pesantren baru yakni Uu Ruzhanul Ulum yang merupakan Bupati Tasikmalaya.
Hal ini diakui seorang Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda Al Khudori, Kota Cimahi, KH. Muhammad Nurzen Khudori. Dia mengatakan, pesta demokrasi akan lebih berwarna jika ada satu calon berlatar belakang memiliki citra agamis yang kuat.
"Ya tentu saya sangat senang jika punya pemimpin dari kalangan pesantren," katanya.
Dia tidak sependapat jika ada yang beranggapan bahwa seorang ulama atau yang memiliki latar belakang pesantren hanya cocok untuk mengurusi pesantren saja. "Mungkin Uu salah satunya karena beliau dikalangan pesantren dan memiliki pengalaman dibidang pemerintahan," tandasnya.