Anak Cawagub Jabar Gita KDI Alami Pecelehan di Angkot, Pelaku Kondektur Diduga Mabuk
Anak perempuan Cawagub Jawa Barat Gitalis Dwinatarina mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari kondektur angkutan perkotaan.
Anak perempuan Cawagub Jawa Barat Gitalis Dwinatarina mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari kondektur angkutan perkotaan. Hal tersebut dialami saat perjalanan pulang dari tempat kegiatan pramuka menuju sekolah.
Gita bercerita anaknya yang masih SD mengalami kejadian tersebut saat dirinya melakukan tes Kesehatan sebagai Cawagub.
"Pas baru beres tes semuanya, anak saya telepon dalam kondisi menangis, sesak nafas karena mendapatkan ada kejadian tidak mengenakan,” katanya, Rabu (4/9).
Gita mengatakan sang anak menuturkan pahanya dipegang-pegang empat kali oleh kondektur tersebut saat perjalanan dari kegiatan pramuka ke sekolah. Bukan hanya anaknya saja, ternyata hal serupa juga dialami oleh dua anak lainnya.
“Di angkot itu sebetulnya banyakan, ada 10 orang tapi yang mendapatkan pelecehan (dari kondektur) ada 3 orang. (Kondektur) berulang kali memegang paha (anaknya) 4 kali, yang 2 lainnya juga sama dipegang di bagian pahanya,” jelas Gita.
Aksi kondektur itu, diungkapkan Gita, saat anak-anak sekolah turun dari angkot dalam kondisi menangis dan stres. Orang tua yang kaget dengan kondisi tersebut pun langsung bertanya apa yang terjadi. Para korban mengaku mendapatkan pelecehan dari kondektur angkot.
Kondektur Mabuk
Setelah ditelusuri, kondektur itu diduga melakukan pelecehan dalam kondisi mabuk. Hal itu diyakini para orang tua setelah ditanyakan kepada yang bersangkutan malah mengeluarkan kata-kata kasar.
“Paha itu area sensitif, (aksi pegang paha) itu merupakan hal tidak baik karena bisa menimbulkan trauma cukup dalam untuk anak-anak. Mungkin kalau orang dewasa bisa langsung bersikap bila mendapatkan perilaku seperti itu, tapi kalau anak-anak mereka malah trauma,” ungkapnya.
Pasca kejadian itu, menurut Gita, anaknya ogah naik angkot karena takut mengalami hal serupa. Dia berharap agar para pihak bisa lebih memerhatikan tentang keamanan dan kenyamanan penumpang angkutan umum.
“Sebagai warga Garut saya berharap agar pemerintah perhatian terhadap keselamatan penumpang. Harus betul-betul ditertibkan angkutan umum, untuk meminimalisasi kejadian-kejadian yang membahayakan penumpang,” katanya.
Gita mengaku memang banyak membaca informasi kejadian kejahatan di dalam angkutan umum. Namun, dia tidak pernah menyangka anaknya yang akan mengalami kejadian tersebut.
Usul Angkutan Khusus Wanita
Sebagai Cawagub Jabar, dia akan mengangkat isu keselamatan di dalam fasilitas umum seperti moda transportasi, khususnya untuk perempuan.
“Awalnya saya fokus ke perempuan karena banyak perempuan yang mengalami kekerasan, baik anak maupun dewasa, bukan hanya secara fisik tapi juga verbal dan mental. Perempuan tentunya harus diberikan rasa aman, bukan hanya di rumah dan ruang-ruang lainnya, tapi juga di fasilitas umum seperti angkot ini,” sebutnya.
Di Jawa Barat, menurut Gita, hingga saat ini belum ada moda transportasi yang memberikan ruang khusus perempuan. Untuk itu, kasus pelecehan ini harus menjadi perhatian penting pemerintah.
“Tentunya hal seperti ini perlu perhatian pemerintah, dan ke depan diharapkan ada fasilitas khusus perempuan, dan bisa banget ada, bisa kita usulkan. Perempuan harus dicegah dari kejahatan di ruang publik agar lebih aman, dan ruang umum itu harus memberikan keamanan dan kenyamanan untuk penumpang, khususnya perempuan,” pungkasnya.