CEK FAKTA: Hoaks Pengakuan Korban Video Syur Guru dan Siswi di Gorontalo
Akun yang mengunggah pengakuan atau klarifikasi soal kasus video mesum bukan milik korban.
Sebuah unggahan diduga pengakuan korban video mesum beredar di media sosial (medsos). Kepolisian Daerah Gorontalo memastikan unggahan dan akun tersebut bukan milik korban.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Gorontalo Komisaris Besar Desmont Harjendro menegaskan, akun yang mengunggah pengakuan atau klarifikasi soal kasus video mesum bukan milik korban. Bahkan, ia menyebut unggahan tersebut adalah hoaks.
"Ah bukan itu. Hoaks itu," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (1/10).
Desmont mengaku saat ini korban sudah dalam penanganan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Gorontalo. Dia mengungkapkan kondisi korban sampai saat masih syok.
"Masih syok. Masih dalam pendampingan dari pihak DP3A Gorontalo," tuturnya.
Dia menyebut sampai saat ini korban juga belum masuk sekolah. Desmont menegaskan sampai saat MAN 1 Gorontalo.
"Masih belum masuk sekolah juga, masih istirahat dulu. Kalau gurunya itu, keterangan dari Kemenag Gorontalo sudah dipecat," ujarnya.
Desmont menambahkan saat ini polisi masih fokus penyidikan terkait perbuatan asusila. Untuk penyelidikan perekam dan penyebar video akan dilakukan setelah kasus perbuatan asusila.
"Ini kita masih fokus perilakunya dulu. Kalau penyebarannya nanti beda pasal dan kasus," ucapnya.
Sebelumnya, sebuah akun mengatasnamakan korban mengunggah tulisan penjelasan dan klarifikasi terkait video mesum yang viral di media sosial.
Berikut unggahan diduga milik korban:
Karena banyaknya pertanyaan dari orang-orang. Saya akan coba ceritakan bagaimana bisa terjadi semuanya. Jujur saya sangat sangat sedih, kecewa, tidak tahu harus bagaimana di posisi tersebut. Semua berawal saat saya masuk di MAN 1 Gorontalo.
Saya seorang yatim piatu seperti yang saya sampaikan video video yang beredar dengan seorang tiktoker saat wawancara saya.
Dari awal masuk sekolah saya sudah meyakinkan diri saya untuk berusaha keras mengejar ilmu dan prestasi karena memang untuk hidup sudah tidak ada dari orangtua. Saya sangat ingin untuk mencapai sarjana dengan beasiswa yang saya dapat.
Pada satu hari, saya mulai mendapatkan pelecehan verbal. Dengan ucapan ucapan tidak pantas dari Guru (DH). Saat itu saya tidak terlalu menanggapi dengan serius. Namun lama kelamaan mulai menyentuh seperti pundak, merangkul, dan lainnya.
Awal saya yang memang belum paham tentang kasih sayang yang sesungguhnya menganggap itu seperti seorang ayah kepada anak juga terkadang memberikan untuk kehidupan. Tapi semua itu ternyata penilaian saya salah saat saya mulai di peluk, disentuh bagian vital dan lain.
Saat itu saya bingung, saya ingin bercerita kepada siapa. Orangtua tidak ada, bercerita kepada teman pun takut dipandang hina. Untuk melapor saya takut karena untuk masuk sekolah saja saya berjuang sendiri dengan susah payah.
Dipikiran saya saat itu jika saya lapor saya yang tidak di percayai oleh guru lain dan siapapun karena saya tidak memiliki bukti apapun lalu saya di keluarkan dari sekolah (Seperti yang mempunyai uang dan kuasa yang menang).
Jika saya dikeluarkan saya tidak mempunyai harapan dan cita cita pupus. Walau saya benar sakit hati, kecewa, marah bercampur menjadi satu.
Lama kelamaan saya mulai di setubuhi. Awal awal saya sangat menolak. Tapi dengan ancaman dia mengeluarkan dari sekolah saya pun mengikuti.
Mengapa saya tidak memiliki pacar. Karena saya takut untuk berpacaran, saya kasihan terhadap laki laki yang menjadi pacar saya jika dia tahu tentang saya. Saya sadar diri bahwa saya benar benar sendirian, serba kurang dan ditambah pelecehan terhadap saya.
Saya sangat bersyukur walau saya malu untuk video yang beredar. Saya tidak akan melarang atau menyuruh untuk berhenti menyebarkan karena itu adalah keinginan dan niat kalian masing masing ditanggung sendiri dengan Allah.
Karena saya sudah sangat sangat bersyukur kepada Allah tidak menjadi budak seks lagi walau saya mungkin dikucilkan dari orang orang yang tidak tahu benar keadaan saya dan menjadi diri saya.
Jika pandangan kalian tentang saya di video itu salah saya sangat memohon maaf. Dan saya mohon jangan kalian nilai hanya dengan 5 menit kalian menilai saya menikmati atau sebagainya.
Karena banyak hari sampai bertahun yang saya lewati dengan sengsara. Untuk dosa jariyah saya sudah siap untuk menanggung karena hanya Allah yang tahu bagaimana keadaan saya saat itu.
Mohon maaf jika banyak chat pertanyaan yang tidak saya jawab karena jujur saya sedang benar benar hancur. Terimakasih semua untuk semangat yang kalian berikan sehingga saya tetap hidup dan tersenyum walau berat. Untuk yang bertanya Akun Palsu atau Asli terserah kalian saya tidak akan melarang karena penilaian dari masing-masing diri kalian.