Cak Imin Lega Seusai Mencoblos Bersama Keluarga di Kemang
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin telah mencoblos di TPS 023, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin telah mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 023, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).. Dia ditemani istri anak dan ibu mertuanya.
Cak Imin Lega Seusai Mencoblos Bersama Keluarga di Kemang
"Alhamdulillah, hari ini 14 Februari jam 08.00 WIB, saya beserta keluarga besar telah melaksanakan kewajiban warga negara dan Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa melaksanakan pencoblosan di TPS ini sebagai penduduk warga Kemang, terima kasih kepada Pak RT dan RW yang telah menyiapkan semua pelaksanaan pemungutan suara hari ini," kata Cak Imin seusai mencoblos.
"Terima kasih kepada pimpinan KPPS beserta seluruh yang terlibat dalam penyiapan pemilihan hari ini. Mari kita awasi TPS kita masing-masing tadi saya bismillah mencoblos DPR RI, capres-cawapres, DPRD provinsi dan DPD, karena di DKI enggak ada DPRD Kabupaten," sambungnya.
Seusai melakukan pencoblosan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku sudah lega. Terlebih kali ini ia melihat gambar dirinya sendiri berada pada surat suara .
"Alhamdulillah, insyaa Allah kalau melihat laporan pantauan kemudian perkembangan insya Allah AMIN menang. Targetnya unggul di putaran pertama, targetnya," ujarnya.
Tak hanya optimistis, pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) akan menang, ia juga meyakini jika partai yang ia pimpinnya itu lolos pada Pemilu ini.
Pesan untuk Pendukung
Tak lupa, dirinya berpesan kepada para pendukung untuk melaksanakan pencoblosan atau menggunakan hak pilihnya. Alasannya, kegiatan ini akan berlangsung hingga pukul 13.00 WIB.
"Tolong semua tetap menjaga TPS, bergiliran diabsen jangan sampai ada yang kosong minimal di luar TPS ada 3 orang atau terus menerus bergulir, yang penting ada pengawasan di dalam ada pengawasan di luar," ucapnya.
"Yang jelas semua harus siaga, siaga untuk mengawasi, mengawal sampai penghitungan akhir, data-data harus baik. Karena kalau ada yang dicurangi kita akan siapkan gugatan ke MK. Kepada seluruh pendukung awasi data jangan sampai tidak terjaga, karena itu akan dibutuhkan saat perbedaan pendapat di MK," pungkasnya.