Cak Imin Ungkap Fakta Anies Tak Dikenal Kiai dan Warga Jatim
Anies bahkan kalah dikenal jika dibandingkan Cak Imin di Jawa Timur.
Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan, Bacapres Anies Rasyid Baswedan memang tidak dikenal kiai-kiai yang ada di Jawa Timur.
Cak Imin Ungkap Fakta Anies Tak Dikenal Kiai dan Warga Jatim
Pernyataan Cak Imin itu didasarkan pada survei yang dilakukan Peneliti PolMark Research Centre, Eep Saefulloh Fatah.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini menyebut, Anies Baswedan lebih banyak dikenal oleh masyarakat yang berasal dari non-Jawa Timur, sehingga tidak memperoleh suara cukup banyak atau masih dibawah Bacapres Prabowo Subianto serta Ganjar Pranowo.
- Fakta-Fakta Mengejutkan Anak Perwira TNI AU Tewas Terbakar di Lanud Halim
- Ini Keistimewaan Anies di Mata Kiai dan Gus NU Jawa Timur
- 5 Fakta Anggota DPRD Ngawi Korban Tabrak Lari Tewas di TKP, Pengurus Pencak Silat Ternama
- Kondisinya Masih Bagus, Ini Fakta di Balik Penemuan Amunisi Bekas PD II di Perairan Cilacap
"Anies Baswedan lebih banyak dikenal di wilayah non-Jawa Timur, survei yang dilakukan oleh Pak Eep Saefulloh Fatah pada pertengahan tahun, awal tahun ini survei di Jawa Timur, calon presiden tertinggi memang Ganjar, disusul Prabowo, dan ketiga Muhaimin Iskandar."
Cak Imin di Pondok Pesantren Al Aqobah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (10/9).
"Jadi, Anies Baswedan memang tidak dikenal di kiai-kiai dan masyarakat di Jawa Timur, makanya saya bilang, Lho lho lho enggak bahaya tah ini," sambungnya.
Bahkan, suara Ketua Umum PKB ini lebih unggul dibandingkan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Meski begitu, dirinya coba untuk merenung sebelum berpasang dengan Anies.
"Saya juga baru teringat lagi sadar, ketika saya melaksanakan ibadah haji tahun ini, saya dipanggil salah satu kiai dari Jawa tengah, beliau bilang, saya juga istikharah bahwa pasangan terbaik adalah Muhaimin berpasangan dengan Mas Anies," ungkapnya.
"Dan Alhamdulillah pada tanggal 29 (Agustus) pagi, saya kontak salah satu sekretaris Dewan Syuro DPW PKB Kiai Badawi dari Kudus yang lagi umrah, saya minta tolong istikharah semalam suntuk ini apa yang terbaik untuk negara ini," tambahnya.
Akhirnya, Kiai Badawi dari Mekkah menelepon dirinya pada pukul 07.00 Wib, pada 31 Agustus 2023. "Alhamdulillah dari Tanah Suci Makkah beliau telepon jam 7 pagi ditanggal 31 beliau telepon beliau nyatakan keluar alamat dari Alquran, watawanu alal birri wataqwa walataawanu alalitsmi waludwan, ini password dan kodenya tidak saya buka, nanti lho lho lho enggak bahaya tah, kira-kira begitu," ungkapnya.
"Jadi password-nya monggo ditafsirkan sendiri, watawanu alal birri wataqwa walataawanu alalitsmi waludwan," sambungnya.
Menurutnya, makna tersebut sangat dalam sekali dari seluruh rangkaian sebelum akhirnya berkoalisi dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan menjadi Bacawapres dari Anies pada Pilpres 2024.
"Dengan pilihan ini Alhamdulillah cintanya luar biasa, dan biasanya kalau pengumuman pasangan yang kejutannya gede itu biasanya rangkaian elektabilitas selanjutnya akan sangat cepat naik dengan sangat drastis, Amin," pungkasnya.
Cerita Sosok Ketua Dewan Syuro PKB
Muhaimin juga sempat berziarah ke Makam mantan Ketua Dewan Syuro PKB, KH Abdul Aziz Manshur di Jombang, Jawa Timur. Kegiatan ini dilakukan sebelum menghadiri acara Haul KH Abdul Aziz.
Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengatakan, KH Abdul Aziz merupakan tokoh yang tidak pernah berpolitik sama sekali dari muda.
Diketahui, KH Abdul Aziz menjadi Ketua Dewan Syuro PKB menggantikan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) atau Presiden ke-4 RI.
"Tapi begitu PKB lahir, dia merasa terpanggil akhirnya menggerakkan semua santri-santrinya, menggerakkan semua alumni-alumninya untuk langsung membesarkan PKB, dan beliau ini kiai yang tidak mengenal politik," kata Cak Imin kepada wartawan di Jombang, Jawa Timur, Minggu (10/9).
"Tapi dengan ketulusannya, insting politiknya jalan, menjalankan semua perintah-perintah atau kepartaian dari Jombang ini, kami yang di Jakarta di-remote oleh beliau," sambungnya.
Setelah KH Abdul Aziz wafat, kepemimpinannya itu pun digantikan oleh KH Dimyati Rais atau yang akrab disapa Mbah Dim, yang berasal dari Jawa Tengah, yang juga sudah wafat.
"Insyaallah dalam waktu dekat juga kita juga akan mengganti Ketua Dewan Syuro, masih proses, mungkin Januarian lah," ujarnya.
Lalu, terkait dengan pesan yang ingin disampaikan pada ziarah malam ini yakni para kiai mempunyai jiwa kepemimpinan politik yang sangat unik.
"Pesan yang ingin disampaikan bahwa kiai-kiai punya kepemimpinan politik yang sangat unik, sekaligus tetap konsisten dengan tugas membina pesantren, satu kesatuan dengan perjuangan politik," pungkasnya.