Calon Ketua MPR dari Partai Demokrat orang Solo lulusan UGM
Namanya disebut akan bersaing dengan politisi dari KMP lain yang lebih populer.
Nama politisi Partai Demokrat Djoko Udjianto disebut-sebut bagian dari paket pimpinan MPR dari Koalisi Merah Putih. Namanya disebut akan bersaing dengan politisi dari KMP lain yang lebih populer semacam Mahyudin dari Golkar, Hidayat Nur Wahid dari PKS, dan Zulkifli Hasan dari PAN.
Lantas siapakah sosok Djoko Udjianto? Nama Djoko Udjianto merupakan orang lama dalam dunia politik tanah air. Ia menjadi salah satu orang lama dalam Partai Demokrat.
Saat Ketum Demokrat dipimpin oleh Anas Urbaningrum, Djoko ditunjuk oleh Anas menjabat sebagai ketua Departemen Penanaman Modal dan Investasi. Lalu tahun 2012, Djoko ditugaskan oleh partainya untuk menggantikan posisi Mirwan Amir sebagai Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR.
Sementara di DPR, Djoko merupakan anggota partai Demokrat yang saat ini sedang menjabat sebagai anggota DPR RI periode masa jabatan tahun 2009 hingga tahun 2014.
Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah tanggal 12 April 1955 ini berhasil melaju ke Senayan setelah dirinya berhasil meraih suara maksimal sebanyak 75.135 suara dari daerah pilihan Jawa Tengah III yang meliputi Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Pati.
Sehari-harinya, pria berusia 59 tahun ini bertugas di Komisi IV yang menangani permasalahan di bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, dan Pangan. Bersama Komisi IV, saat ini Djoko sedang concern menangani permasalahan ketahanan pangan yang rencananya akan dilakukan secara menyeluruh.
Bapak tiga anak ini juga tercatat pernah mengecam bangku kuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Ia merupakan lulusan Sarjana Fakultas Teknik, UGM, Yogyakarta, tahun 1981.
Sebelum masuk dunia politik, pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, Selasa, 12 April 1955, ini pernah bekerja di PT Astra Agro Lestari Group, Jakarta sejak 1981 - 2000. Lalu di PT Satria Group, Jakarta sejak 2000.
Setelah itu, lelaki berbintang Aries ini mencoba bekerja di PT Transpacific Group, Jakarta sejak 2005 dan PT Perkebunan Nusantara V, Riau sejak 2003. Meski tercatat tak pernah memiliki jabatan penting dalam pekerjaannya, Djoko masuk ke dalam orang yang fokus dalam perusahaan.