Cawalkot Binjai terkaya Saleh Bangun punya harta Rp 66 miliar
Saleh Bangun kini berstatus tersangka dan ditahan KPK dalam kasus suap yang dilakukan Gubernur Gatot.
Komisi Pemilihan Umum Kota Binjai, Sumatera Utara, mengumumkan harta kekayaan calon wali kota yang akan bertarung dalam pemilihan daerah yang digelar serentak 9 Desember mendatang. Harta kekayaan itu telah diverifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Sudah kita umumkan harta kekayaan dari tiga calon Wali Kota Binjai 2015-2020," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Binjai Heri Dani, di Binjai, Selasa (1/12) seperti dikutip Antara.
Heri menjelaskan, pengumuman harta kekayaan calon wali kota ini sesuai dengan PKPU-RI dan penyampaian ini telah dimandatkan oleh seluruh calon agar KPU Binjai yang menyampaikannya.
"Pasangan calon bisa melaporkan harta kekayaan mereka masing-masing, namun mereka memandatkan pengumuman ini kepada KPU," katanya.
Adapun pasangan nomor urut satu Muhammad Idaham total kekayaan Rp 4.681.714.734 dengan perincian harta tidak bergerak senilai Rp 3.158.040.000, kemudian harta bergerak, alat transportasi dan mesin lainnya Rp 289.300.000.
Selain itu peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan dan usaha lainnya Rp 120.000.000 serta giro dan setara lainnya Rp 1.114.410.734.
Calon wali kota nomor urut dua yaitu Juliadi total keseluruhan hartanya Rp 11.837.308.484, dengan perincian harta tidak bergerak senilai Rp 2.862.109.000, alat transportasi dan mesin lainnya senilai Rp 2.990.000.000.
Untuk peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, kehutanan, pertambangan dan usaha lainnya Rp 93.150.000, kemudian surat berharga Rp 272.000.000 dan giro serta setara lainnya Rp 5.620.049.484.
Sementara calon nomor urut tiga Saleh Bangun, total harta mencapai Rp 66.703.124.300, dengan perincian berupa harta tidak bergerak tanah dan bangunan Rp 40.904.674.000, kemudian alat transportasi dan lainnya Rp 1.000.000.000.
Sedangkan peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan kehutanan dan usaha lainnya Rp 24.747.000.000, serta giro dan setara lainnya Rp 51.450.300.
Saleh Bangun merupakan mantan Ketua DPRD Sumatera Utara 2009-2014 dan kini menjadi tersangka dalam kasus suap yang dilakukan Gubernur Sumut nonaktif Gatot Pujo Nugroho. Meski berstatus tersangka dan ditahan KPK, proses pencalonan Saleh tidak terpengaruh sampai ada status hukum yang inkracht.
Baca juga:
Masa tahanan tersangka suap DPRD Sumut diperpanjang
KPK tambah masa tahanan 4 tersangka suap DPRD Sumut hingga 40 hari
Gatot bungkam usai diperiksa 10 jam sebagai saksi suap anggota DPRD
Mantan Sekda Pemprov Sumut akui dengan ketua DPRD bahas suap Gatot
Kasus suap Gatot, eks wakil ketua DPRD Sumut kembali diperiksa KPK
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.