Cegah Polarisasi di Masyarakat, Zulkifli Ajak Elit Tak Gunakan Politik Identitas
Menurutnya, polarisasi politik tersebut telah menimbulkan permusuhan dan kebencian. Jika perpecahan kedua ini masih terus berlanjut, dia khawatir hal itu akan membahayakan keutuhan Indonesia.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan merasa masyarakat Indonesia saat ini masih terpolarisasi, dampak dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Mantan Ketua MPR itu meminta para elit berjanji untuk tidak menggunakan politik identitas lagi. Karena kata dia, politik identitas itu telah membuat masyarakat Indonesia terpecah menjadi dua kubu.
"Para elit harus minta maaf kepada masyarakat, berjanji tidak lagi menggunakan politik identitas, politik agama hanya untuk kekuasaan. Ongkos sosialnya besar sekali yang harus kita tanggung," katanya dalam pidato kebangsaannya yang disiarkan secara live, Rabu (24/3).
-
Mengapa Zulkifli Hasan merasa PAN layak menjadi pemenang di Pemilu 2024? "Kalau lihat malam ini wajar PAN menjadi pemenang pemilu, layak, pantas. Kader PAN punya talenta. Oleh karena itu, mari kita songsong kemenangan PAN di Pemilu 2024," ujar Zulhas dalam sambutannya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
-
Kapan KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Nasional? Pada 6 November 1972, KH Zainal Mustafa diangkat sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 064/TK/Tahun 1972.
-
Bagaimana Zulkifli Hasan mendorong perkembangan UMKM? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce."Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak," tambah Zulkifli Hasan.
-
Mengapa Zulkifli Hasan menekankan pentingnya UMKM? Mendag Zulhas menjelaskan sektor UMKM memiliki peran strategis dan besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara. “UMKM menopang masa depan ekonomi Indonesia, kenapa? Karena 64% bisnis di Indonesia berasal dari UMKM, Kuncinya UMKM maju, ekonomi maju.” jelas Zulhas.
-
Mengapa Mendag Zulkifli Hasan setuju dengan pembentukan kelompok kerja dengan Singapura? “Saya setuju dan mendukung inisiatif dibentuknya kelompok kerja tersebut karena volume perdagangan Indonesia dengan Singapura yang cukup besar serta sebagai tetangga dekat dalam lingkup ASEAN,” jelas Mendag Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana Hasan Gipo terpilih sebagai Ketua Umum PBNU? Hasan Gipo terpilih jadi ketua umum berdasarkan hasil musyawarah untuk menyepakati siapa saja yang akan menjadi ketua dan petinggi NU.
Menurutnya, polarisasi politik tersebut telah menimbulkan permusuhan dan kebencian. Jika perpecahan kedua ini masih terus berlanjut, dia khawatir hal itu akan membahayakan keutuhan Indonesia.
Zulkifli pun mengaku dirinya sangat sedih melihat fenomena tersebut. Padahal, kata dia, kedua penantang pada Pilpres 2019 pun masuk ke dalam satu kabinet dan bekerja bersama-sama dengan presiden terpilih.
"Saya sangat sedih melihat apa yang terjadi di Indonesia saat ini pasca Pilpres dan Pileg 2019. Cebong vs kampret, buzzer vs kadrun, itu semua bisa tereskalasi menjadi pikiran 'us vs them', ini sangat membahayakan keutuhan berbangsa dan bernegara kita," ujarnya.
"Masyarakat sudah terlanjur terbelah menjadi kubu-kubu. Sedangkan Capres dan Cawapres penantang, keduanya dipilih jadi Menteri. Bergabung dengan presiden yang terpilih," ungkap Zulkifli.
Mantan Menteri Kehutanan era Presiden SBY itu pun mengajak para elit negara ini untuk mengembalikan persatuan Indonesia. Dia berharap, ke depannya para calon pemimpin bisa lebih bijaksana dan mengedepankan nilai-nilai demokrasi yang sesungguhnya, yakni musyawarah mufakat. Dia tidak ingin, perpecahan itu bisa sampai mengubah identitas atau ideologi bangsa.
"Saat ini cebong kampret masih berlanjutnya, jadi mulai hari ini masyarakat harus diajak bersatu kembali. Menguatkan kembali spirit sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia," ujarnya.
"Konsep kita sejatinya adalah perwakilan melalui musyawarah mufakat yang penuh kebijaksanaan. Bukan demokrasi bebas yang hanya berpikir kompetisi menang-kalah belaka," ujarnya.
Pesan terakhirnya, dia menekankan kembali terkait bahaya politisasi agama. Menurutnya, sesuai dengan dasar negara yang disusun oleh para pendiri bangsa, Indonesia merupakan negara yang menjunjung tinggi Ketuhanan Yang Maha Esa. Dia tidak ingin, pertarungan politik di Indonesia menaruhkan ideologi bangsa, yaitu Pancasila.
"Polarisasi yang terlanjur terjadi mengakibatkan kebingungan di masyarakat terkait ideologi bangsa. Agama kembali dipersoalkan, muncul gerakan kelompok atau organisasi yang menawarkan penerapan hukum Islam. Ini harus kita cegah. Negara kita ideologinya pancasila yang berdasar pada sila pertama," ujarnya.
Baca juga:
Ketum PAN Soal Perpres Investasi Miras Dicabut: Presiden Dengar Suara Umat
Ketum PAN Bersyukur Jokowi Tolak Revisi UU Pemilu
PAN Tolak Revisi UU Pemilu, PDIP Singgung Sikap Sesaat dan Isu Pinggiran
Tolak Revisi, Ketum PAN Nilai UU Pemilu Masih Bisa Dipakai untuk 4 Kali Pemilu
Ketum PAN Tolak Pembahasan Revisi UU Pemilu
Ketua PAN Riau Dipilih Aklamasi, Zulkfili Berharap tidak Ada lagi Pembelian Suara