'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'
Kampanye secara negatif diharapkan tidak terjadi lagi karena berdampak buruk pada perkembangan demokrasi.
Jangan ada lagi pihak-pihak menggunaan politik identitas untuk memenangi pemilihan.
'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'
Upaya memelihara kerukunan masyarakat diharapkan tidak dirusak oleh kepentingan sesaatdemi memenangi pertarungan di Pemilihan Presiden 2024. Jangan ada lagi pihak-pihak menggunaan politik identitas.
Peneliti di Wahid Foundation, Libasut Taqwa mengatakan, menyuarakan terdapat kesamaan latar belakang antara yang akan dipilih dengan basis pemilihnya tidak menjadi masalah selama dilakukan secara sehat.
"Strategi politik pemenangan calon tertentu menggunakan isu identitas secara diskriminatif inilah yang harus kita tolak."
kata Libas dalam keterangannya, Jumat (5/1).
Libas meminta kampanye secara negatif tidak terjadi lagi karena akan berdampak buruk pada perkembangan demokrasi. Selain itu, pertikaian pasca-Pemilu berpotensi menyisakan kerenggangan hubungan sosial di masyarakat.Libas mengingatkan semua pihak memiliki kemampuan untuk menyaring berbagai informasi yang muncul.
Oleh karena itu, pemahaman kritis terhadap berbagai isu perlu ditingkatkan, sehingga masyarakat bisa mengambil kesimpulan dengan lebih berimbang.
"Kita berharap tahun politik ini tidak memberikan pengaruh negatif terhadap situasi kehidupan umat beragama."
tutur Libas.
merdekacom
Iklim Diharapkan Makin Kondusif di 2024
Libas yakin tahun 2024 akan semakin menunjukkan iklim yang kondusif bagi perbedaan di Indonesia. Terlepas dari segala kekurangan yang masih ada, perdamaian antar-umat beragama selalu terasa dan akan semakin menguat di tahun-tahun mendatang.
"Kalaupun ada, kita berharap pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama menanganinya, tidak hanya melalui solusi jangka pendek, namun juga dapat memberikan jalan keluar yang berkesinambungan serta dapat mengakomodasi semua pihak.
Tutup Libas.