Tolak Politik Identitas Timbulkan Perpecahan
Masyarakat harus mengetahui profil para kandidat serta menjaga kerukunan umat beragama dan persatuan bangsa.
Jangan sampai demi kemenangan semata persatuan Indonesia tergadaikan dengan adanya politik identitas.
Waspadai Politik Identitas Timbulkan Perpecahan di Pemilu 2024
Masyarakat harus mulai melek politik menjelang Pemilu 2024. Jangan sampai keluguan dan ketidaktahuan terhadap politik dan demokrasi malah dimanfaatkan kelompok tidak bertanggung jawab untuk memecah belah bangsa.
Dai muda, Habib Husein Ja'far Al Hadar mengungkapkan tujuan utama politik untuk membangun bangsa.
Oleh karena itu masyarakat harus mengetahui profil para kandidat serta menjaga kerukunan umat beragama dan persatuan bangsa dalam merayakan pesta demokrasi.
Menurutnya, jangan sampai demi kemenangan semata persatuan Indonesia tergadaikan dengan adanya politik praktis.
Apalagi jika ada elite yang membawa isu agama dalam politik harus diwaspadai. Sebab hal ini sangaja berbahaya bagi keutuhan masyarakat.
"Politik identitas itu artinya politik yang menggunakan identitas untuk perpecahan. Sehingga sudah seharusnya ditolak karena bertentangan dengan prinsip dasar dalam politik, yaitu membangun bangsa dengan persatuan."
Pesan Ja'far yang dikenal sebagai pendakwah muda ini
This is source 2
Oleh karena itu, Ja'far menyerukan agar masyarakat memilih bukan karena sosok, identitas (suku, agama, ras, budaya). Melainkan karena value yang diperjuangkan dari para kandidat.
"Keberpihakan kita kepada nilai bukan kepada sosok. Maka tidak ada istilah kalah, karena begitu dia menang walaupun dia bukan sosok yang kita jagokan, tapi yang kita jagokan adalah nilai sehingga kita akan terus kawal dia memperjuangkan nilai positif."
kata Habib Ja'far
This is source 2
Dengan begitu, Ja'far berpendapat, pemilih akan selalu berada di pihak yang menang kalau politiknya itu bukan politik elektoral tapi politik kebangsaan.
Makanya yang terpenting sekarang adalah terus meriset dan terus mendorong kepada para calon untuk berbicara tentang hal baik dan ditanya visi misinya.
"Saya pilih dia karena ganteng, oh saya pilih dia karena sukunya ini, oh saya pilih dia karena pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya identitas. Enggak, tapi lebih kepada nilainya saya pilih dia karena dia memilih untuk berpihak kepada Indonesia, memilih untuk berpihak kepada persatuan."
ujar Habib Ja'far
Dalam memilih, Ja'far menganjurkan untuk membaca basmallah bagi muslim, dan bagi yang beragama lain membaca yang sesuai dengan tuntunan agamanya.
"Makanya ada aspek-aspek spiritual bukan hanya intelektual apalagi sekedar elektoral dalam pemilihan setiap kita ketika memilih di bilik suara."