Mahfud Jelaskan Bedanya Politik Identitas dan Identitas Politik
Identitas politik merupakan keniscayaan atau tidak bisa dihalangi.
Identitas politik merupakan keniscayaan atau tidak bisa dihalangi.
Mahfud Jelaskan Bedanya Politik Identitas dan Identitas Politik
Menteri Koordinator Bidang Polituk Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD bicara tentang politik identitas dan identitas politik. Menurut dia, kedua istilah itu punya perbedaan signifikan.
Mahfud menjelaskan, politik identitas merupakan cara berpolitik yang mengutamakan kelompok primordial untuk menganggap pihak lain sebagai lawan atau musuh.
Sebaliknya, identitas politik diperbolehkan termasuk dalam menentukan calon pemimpin. Contohnya, pemeluk muslim memilih calon dari barisan Islam dengan harapan aspirasinya ditampung oleh calon tersebut. Contoh lainnya misalnya tentang etnis Minangkabau.
"Misalnya saya dari etnis Minangkabau, maka saya memilih calon dari etnis Minangkabau, itu dibolehkan," kata Mahfud saat memberikan kuliah umum di Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat, Senin (18/12).
Calon wakil presiden nomor urut 3 ini menyebut, yang tidak diperbolehkan ialah orang Minangkabau memilih orang Minangkabau dengan tujuan menghabisi etnis lain apabila calon yang diusungnya terpilih.
"Ini namanya politik identitas," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Mahfud menjelaskan, identitas politik merupakan keniscayaan atau tidak bisa dihalangi. Sebab, bagaimanapun seseorang cenderung memilih karena faktor identitasnya.
"Itulah demokrasi. Yang penting adalah kesatuan bangsa," ujarnya.
Menurut dia, pemilihan umum memang berpotensi menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Potensi perpecahan itu muncul akibat adanya kelompok tertentu yang mengedepankan politik identitas, bukan identitas politik.
Maka dari itu, Mahfud mengajak semua elemen masyarakat untuk menciptakan rasa kerukunan yang mengedepankan persatuan bangsa.