Cerita Ganjar Maju Jadi Gubernur Jawa Tengah dengan Elektabilitas Cuma 4 Persen
Hal ini disampaikan Ganjar dalam acara Young on Top National Conference (YOTNC) 2023 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7).
Ganjar mengaku kala itu bukan sosok calon gubernur yang populer.
Cerita Ganjar Maju Jadi Gubernur Jawa Tengah dengan Elektabilitas Cuma 4 Persen
Ganjar Pranowo membagikan kisahnya saat diminta maju menjadi Gubernur Jawa Tengah pada 2013 silam. Padahal, kata Ganjar, kala itu bukan sosok calon gubernur yang populer.
Hal ini disampaikan Ganjar dalam acara Young on Top National Conference (YOTNC) 2023 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (15/7).
"Jadi suatu ketika saya diminta tiba-tiba diminta untuk maju jadi gubernur Jawa Tengah, padahal popularitas saya saat itu 7 persen dengan tingkat elektabilitas saya sebagai calon gubernur hanya 4 persen," kata Ganjar.
- Ganjar soal RUU DKJ: Kalau Mau Konsisten dengan Otonomi Daerah, Gubernur Dipilih Rakyat
- Arahan Surya Paloh: NasDem Tolak Gubernur Jakarta Dipilih Presiden
- Ganjar soal Presiden Pilih Langsung Gubernur Jakarta: Biar Dibahas Dewan dan Pemerintah
- Pj Gubernur Jateng Hadiri Peresmian Monumen Jenderal Hoegeng
Akhirnya, lanjut Ganjar, diputuskan untuk mengadakan survei secara mandiri. Dia menyebut, survei mandiri dibuat guna mengetahui masalah kepemimpinan di Jawa Tengah. "Kami tanya 'apa problem yang ada di Jawa Tengah?' Menarik, ada pertama mereka cerita integritas, korupsi nomor satu," kata Ganjar. "Lalu yang kedua, 'banyak politisi pak kalau sudah jadi biasanya suka lupa.' Lalu ada data kita kumpulin dan ada beberapa kasus kita kumpulin," lanjut dia.
Ganjar menyampaikan, data-data itulah yang akhirnya dijadikan sebagai materi kampanye pada waktu pemilihan gubernur Jawa Tengah. Lewat cara itu, kata Ganjar kepercayaan masyarakat diperoleh.
Ganjar berujar, cara-cara inilah yang dia pertahankan hingga kepemimpinannya saat ini. Menurut dia, langkah ini terbukti manjur karena tahu pemimpin seperti apa yang diinginkan rakyat. "Lalu saya tanya setelah saya jadi Gubernur 'kira-kira yang anda mau apa?' ternyata hanya dua dan itu yang sampai hari ini yang nggak pernah hilang. Pemerintah itu dua saja, satu bersih, dua melayani," kata dia. "Bersih, integritas, anti korupsi, melayani. Itu ternyata derivate-nya pada public services dan satu yang paling utama adalah complain handling," sambung dia.
Ganjar Puji Infrastrukur Jokowi
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga memuji kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal pembangunan infrastrukur saat memapatkan ihwal bonus demografi. Mulanya Ganjar ditanyai perihal apa yang membuatnya yakin dapat menang di kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Namun, Ganjar menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut lantaran diundang sebagai Gubernur bukan Bakal Capres. "Yang mesti kita pikirkan sebenarnya bukan saya jadi atau tidak, sebenarnya kita punya common sense, problem bangsa ya. Pertama, adalah bonus demografi," kata Ganjar.
Menurut Ganjar untuk menghadapi bonus demografi, Indonesia masih kekurangan lapangan pekerjaan. Sehingga, kata dia dibutuhkan job creation atau menciptakan lapangan kerja baru. Ganjar menyampaikan, bahwa peluang di bidang kewirausahaan atau entrepreneur mesti kita ciptakan. Di Indonesia, kata tingkat masyarakat yang berwirausaha masih rendah, hanya ada sekitar 3-4 persen dari yang seharusnya 14 persen. "Untuk kita cepat, untuk kita bisa menembus, dan untuk kita bisa melompati itu maka infrastruktur mesti disiapkan. Pak Jokowi sudah buat tuh infrastrukur transportasinya keren, jalannya sudah bagus, tol-tolnya," ungkap Ganjar.Ganjar menuturkan, pembangunan infrastrukur yang sudah baik itulah yang mestinya dijaga dan dilanjutkan. Asalkan, kata dia semua elemen masyarakat kompak berada pada keinginan yang sama untuk menjadi negara yang lebih maju. "Kalau kemudian semua berada pada kehendak yang sama, semua berada pada keinginan yang sama, maka ada value yang dipegang juga harus sama bahwa iya kita mau maju," kata dia. "Kalau kita mau maju, tantangannya adalah dunia berubah, terjadi disrupsi kita harus hadapi," sambungnya. Reporter: Winda Nelfira/Liputan6.com