Cerita Terungkapnya Hoaks Pencoblosan Surat Suara dalam Hitungan Jam
KPU dan Bawaslu bergerak cepat untuk mengecek kabar soal pencoblosan surat suara. Dalam hitungan jam bisa terungkap setelah kabar itu ramai
Sejak dua hari lalu heboh kabar ada 7 kontainer surat suara Pilpres dari China sudah tercoblos untuk pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Surat suara itu kabarnya tersimpan di Tanjung Priok.
Isu tersebut menyebar luas setelah Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief mentweet informasi dari rekaman suara itu lewat Twitter-nya pada pukul 20.05 WIB Rabu (2/1). Dia menegaskan, informasi tentang 7 kontainer berisi surat suara tercoblos itu juga ramai dibahas digrup WhatsApp.
-
Siapa yang mengklaim telah meretas situs KPU? Pelaku kejahatan siber dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan mendapatkan data DPT dari situs tersebut.
-
Data apa yang bocor dari situs KPU? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, data yang bocor dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan data DPT.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana KPU mengesahkan suara Prabowo-Gibran? Sebelum mengesahkan perolehan suara itu, August Mellaz menanyakan pendapat kepada para saksi dan Bawaslu yang hadir. Setelah mereka setuju, Mellaz pun mengesahkan suara itu dengan mengetok palu.
-
Bagaimana KPK mengembangkan kasus suap dana hibah Pemprov Jatim? Pengembangan itu pun juga telah masuk dalam tahap penyidikan oleh sebab itu penyidik melakukan upaya penggeledahan. "Penggeledahan kan salah satu giat di penyidikan untuk melengkapi alat Bukti," ujar Alex.
-
Siapa yang membantah berita tentang dugaan korupsi Prabowo Subianto? Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar," tulis Andi.
KPU dan Bawaslu langsung bergerak cepat untuk mengecek kabar soal pencoblosan surat suara. Dalam hitungan jam bisa terungkap setelah kabar itu ramai. Ternyata kabar itu hoaks. Berikut ulasannya:
KPU dan Bawaslu Cek Langsung ke Lokasi
Ketua KPU RI Arief Budiman dan jajaran Bawaslu langsung mengecek terkait informasi tujuh kontainer surat suara asal Tiongkok yang sudah tercoblos di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok Jakarta, Rabu (2/1) malam.
"Kami datang ke sini untuk mengecek secara langsung informasi itu. Kenapa kami ke sini (Bea Cukai)? Karena semua data kontainer yang masuk dari luar negeri, termasuk dari China akan terdata di sini. Tunggu dahulu untuk informasi selanjutnya," kata Arief Budiman setibanya di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok.
Surat Suara Tercoblos Hoaks
Usai melakukan pengecekan, Ketua KPU Arief Budiman menegaskan informasi tujuh kontainer surat suara asal Tiongkok yang sudah tercoblos untuk pasangan nomor 01 tidak benar alias hoaks.
"Kami memastikan tidak bahwa ada 7 kontainer berisi masing-masing 10 juta surat suara yang sudah tercoblos untuk nomor 01. Tidak benar juga ada TNI AL yang menemukan itu. Tidak benar juga KPU menyita satu kontainer yang sudah terbuka tersebut. Semua berita itu bohong," jelas Arief di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
KPU Laporkan Penyebar Hoaks ke Bareskrim
KPU RI melaporkan pembuat dan penyebar hoaks 7 kontainer berisi surat suara tercoblos ke Bareskrim Polri. Ketua KPU Arief Budiman menyatakan KPU siap melawan siapa saja pembuat dan penyebar hoaks. KPU membawa salinan tulisan berita, gambar hingga suara yang akan diserahkan pada polisi sebagai barang bukti.
"Dan maka hari ini kami akan melaporkan ke Bareskrim agar ditangkap siapa yang menyebarkan. Kami berharap supaya bisa ditindak sesuai aturan berlaku," Kata Arief Budiman.
Sebelum KPU melaporkan kasus ini ke Bareskrim, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo terlebih dahulu menyambangi Bareskrim. Mendagri meminta agar Bareskrim Polri mengusut tuntas kasus berita hoaks surat suara yang telah dicoblos. "Sebagai Mendagri saya meminta resmi kepada Bareskrim mengusut tuntas, mencari siapa yang menyebarkan berita itu," ucap Tjahjo.
Berasal dari Rekaman Seseorang
Polisi sudah mengantongi sejumlah barang bukti terkait hoaks tujuh kontainer surat suara tercoblos. Salah satu bukti itu polisi sudah mengantongi rekaman seseorang menyebarkan kabar bohong tersebut. Kabareskrim Komjen Arief Sulistyanto mengatakan, rekaman suara itu sedang diinvestigasi.
"Sudah, dari tadi malam juga sudah, bahkan saya dapat kiriman dari teman-teman media ini suara siapa. Kalau teman-teman wartawan itu tahu suaranya siapa, lapor kepada saya. Segera saya jadikan alat bukti nanti," ujar Arief.
Inilah Isi Rekamannya
Sebelumnya beredar luas rekaman suara pria berdurasi 44 detik, menyebut ada 7 kontainer surat suara yang sudah tercoblos. Rekaman itu beredar luas di aplikasi percakapan WhatsApp. Berikut isi rekaman suara tersebut:
"Sekarang ini ada 7 kontainer di Tanjung Priok, sekarang lagi geger. Marinir sudah turun, sudah dibuka satu. Isinya kartu suara yang dicoblos nomor satu. Sudah dicoblos Jokowi. Mungkin dari China itu. Total katanya, kalau 1 kontainer 10 juta, berarti kalau ada 7 kontainer, ada 70 juta suara sudah dicoblos nomor satu. Tolong disampaikan ke akses, ke Pak Dharma kek, atau Gerindra Pusat, untuk segera ke sana, minta dikirimin nomor telepon orangku yang di sana. Untuk membimbing ke kontainer itu. Ya, atau syukur ekses Pak Djoko Santoso, pasti marah kalau beliau. Langsung ngecek sana ya," ucap seseorang dalam rekaman tersebut.
(mdk/has)