Charta Politika: PDIP 25,2%, Gerindra 15,2%, PKS Paling Buncit di DPR
Survei Charta Politika menyatakan elektabilitas PDIP paling tinggi dibanding partai politik peserta Pemilu 2019. PDIP ditempel oleh Partai Gerindra di urutan kedua. PDIP mendapatkan 25,2 persen, sementara Gerindra mendapatkan 15,2 persen.
Survei Charta Politika menyatakan elektabilitas PDIP paling tinggi dibanding partai politik peserta Pemilu 2019. PDIP ditempel oleh Partai Gerindra di urutan kedua. PDIP mendapatkan 25,2 persen, sementara Gerindra mendapatkan 15,2 persen.
"Karena kedua partai itu pengusung dua capres Jokowi dan Prabowo," Direktur Riset Charta Politika, Muslimin saat konferensi survei Peta Electoral Terkini Pilpres & Pileg 2019 di Kantor Charta Politika, Menteng, Rabu (16/1).
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
Sementara di urutan ketiga ada Golkar 9 persen. Secara berutan di bawahnya, PKB 8,1 persen, NasDem 5,3 persen, Demokrat 4,5 persen.
"PPP 4,3 persen, PKS 4,2 persen, Perindo 2,7 persen, PAN 2,6 persen, PSI 1,5 persen, Hanura 0,6 persen, PBB 0,4 persen, Berkarya 0,3 persen, Garuda 0,2 persen, PKPI 0,1 persen," ungkap Muslim.
Dengan demikian, merujuk parliamentary threshold sebesar 4 persen, PKS menjadi partai paling buncit di DPR. Sementara PAN dan Hanura terpental dari parlemen.
Charta Politika juga melakukan survei tentang antusias pemilih menyambut Pemilu 2019. Diketahui, pemilih lebih tertarik mencoblos lebih dulu capres dan cawapres ketimbang DPR RI dan DPRD.
Terdapat 72,3 persen pemilih akan lebih dulu memilih calon presiden, selanjutnya DPRD 2,2 persen, baru kemudian DPR RI 5,6 persen.
"Mayoritas memilih capres dan cawapres. Artinya gaung Pilpres lebih besar daripada caleg-caleg. Terdapat 72,3 persen lebih dulu memilih capres, baru DPRD tingkat II (kabupaten/kota) 5,6 persen, kertas suara DPR RI 2,2 persen," kata Muslimin
Diketahui, proses pengumpulan data dilaksanakan pada 22 Desember 2018- 2 Januari 2019. Melalui wawancara 2.000 responden. Yang tersebar di 34 provinsi. Survei menggunakan survei metode acak bertingkat/multistage random sampling dengan margin of error 2,91%. Tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga:
Charta Politika: Ma'ruf Amin Hanya Beri 0,2% Elektoral Untuk Jokowi
Charta Politika: Jokowi-Ma'ruf 53,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 34,1 Persen
Rizal Ramli Klaim Jarak Antara Jokowi & Prabowo Tak Sampai 10 Persen
Survei Internal: Jokowi-Ma'ruf Kalah di 7 Kabupaten dan Kota di Banten
Survei Index Research: Jokowi-Maruf 55,6 Persen, Prabowo-Sandi 32,3 Persen
Survei Alvara: Jateng dan Jatim Hampir Mutlak Milik Jokowi-Ma'ruf
Survei Alvara: Elektabilitas Stagnan, Jokowi-Ma'ruf 54 % dan Prabowo-Sandi 35 %