Debat Capres, Saling Sindir Ganjar dan Prabowo soal Keputusan MK
Ganjar Pranowo kembali saling sindir dengan Prabowo Subianto ketika membahas independensi kekuasaan yudikatif.
Ganjar tiba-tiba bertanya soal tanggapan putusan MK soal syarat Capres-Cawapres yang memuluskan Gibran Rakabuming menjadi pendamping Prabowo.
Debat Capres, Saling Sindir Ganjar dan Prabowo soal Keputusan MK
Debat Capres perdana semakin panas. Calon Presiden Ganjar Pranowo kembali saling sindir dengan Prabowo Subianto ketika membahas independensi kekuasaan yudikatif dan kemerdekaan kehakiman.
"Konstitusi mengharuskan kekuasaan kehakiman dijalankan secara merdeka. Sementara lembaga kehakiman saat ini cenderung diintervensi oleh cabang kekuasaan lainnya. Apakah anda setuju dengan penyataan tersebut? Dan apa alasannya? Apa komitmen anda menjaga independensi kekuasaan kehakiman?," tanya moderator di KPU, Jakarta, Selasa (12/12).
Prabowo menjawab, dirinya berjanji membuat yudikatif independen, kuat dan tidak mudah diintervensi kekuasaan. Dia juga berjanji memperbaiki kualitas hidup hakim dan pegawai peradilan.
"Kehakiman harus yudikatif harus independen dan harus kuat dan tidak boleh diintervensi oleh kekuasaan, saya setuju itu. Dan saya berkomitmen memperkuat itu manakala saya menerima mandat dari rakyat. saya akan mmeprbaiki kualitas hidup semua hakim-hakim di republik indonesia. Semua pekerja di sekitar pengadilan dan semua penegak hukum kualitas hidupnya saya perbaiki, gajinya diperbiaki supaya mereka atdk dapat diintervensi dan disogok, tidak dapat dikorup," ujar Prabowo.
Setelah itu, Ganjar tiba-tiba bertanya soal tanggapan putusan MK soal syarat Capres-Cawapres yang memuluskan Gibran Rakabuming menjadi pendamping Prabowo.
"Komitemen pak Prabowo luar biasa. Dalam konteks keinian saya terpaksa sekali harus bertanya, apa komentar Pak Prabowo terhadap putusan MK yang melahirkan MKMK itu?," sindir Ganjar.
"Saya kira mengenai MK aturannya sudah jelas kita bukan anak kecil, rakyat kita pandai, rakyat kita lihat, rakyat kita tahu. Mas Ganjar kita tahu lah bagaimana prosesnya, yang intervensi siapa? Tapi intinya kita tegakkan konstitusi, kita tegakkan UU, kita perbaiki yang kurang sempurna. Kita patuh pada komitmen UU sendiri," tegas Prabowo.
"Dalam hal ini saya setuju dengan Pak Anies. saya sependakat kita harus membuat yudikatif kuat, harus ada merit sistem, harus ada ujian yg baik agar hakim-hakim terbaik," pungkas Prabowo.