Debat Pilkada Palu: Empat Paslon Beberkan Strategi Atasi Pandemi Covid-19
Debat yang dilaksanakan KPU Kota Palu di salah satu hotel tersebut dipandu Dr Intan Kurnia, akademisi dari Universitas Tadulako.
Sebanyak empat pasang calon wali kota dan wakil wali kota Palu mengungkapkan sejumlah strategi mereka dalam mengatasi penyebaran virus corona (Covid-19) jika nanti terpilih pada Pilkada 2020. Hal itu mereka sampaikan pada debat publik putaran pertama calon wali kota dan calon wakil wali kota Palu di Palu, Selasa sore.
Debat yang dilaksanakan KPU Kota Palu di salah satu hotel tersebut dipandu Dr Intan Kurnia, akademisi dari Universitas Tadulako.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
Menurut pasangan calon nomor urut 02 Hadiyanto Rasyid/Reny Lamadjido, untuk mengatasi masalah Covid-19 akan dilakukan melalui pelayanan kesehatan yang maksimal dengan melakukan transformasi pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Reny Lamadjido mengatakan kelak mereka akan menjadikan pusat pelayanan kesehatan masyarakat menjadi klinik modern.
"Karena sekarang Covid-19, kalau tidak dari sekarang kita ubah karena pelayanan kesehatan masyarakat merupakan ujung tombak di kelurahan dan kecamatan," kata Reny.
Selain itu, Reny mengatakan perlunya penambahan satu ambulance untuk satu kelurahan guna mempercepat pelayanan kesehatan di masa pandemi. "Dan setiap pusat-pusat pelayanan kesehatan akan memberlakukan sistem digital sehingga masyarakat tidak terkontaminasi dengan Covid-19," katanya.
Sementara, pasangan calon wali kota nomor urut 03 Hidayat/Habsa Yanti mengatakan tidak ada cara lain yang paling efektif mencegah penyebaran virus Covid-19 tersebut kecuali memperketat pintu-pintu masuk di kota itu.
Dia mengatakan saat Covid-19 pertama kali mewabah di Indonesia, dia selaku petahana wali kota telah menjaga ketat enam pintu masuk ke ibu kota provinsi Sulawesi Tengah tersebut.
Saat itu kata Hidayat, penyebaran Covid-19 di Kota Palu sangat kecil. Bahkan sempat pada posisi nol. Dia menyebut Kota Palu jauh lebih aman dibanding daerah tetangga lainnya yang kenaikan kasusnya sulit dikendalikan.
Namun, kata dia, karena ada kebijakan nasional yang melonggarkan kembali akses perhubungan sehingga Kota Palu mengalami lonjakan kasus.
"Tidak ada cara lain, kita akan terapkan kembali aturan yakni pelaku perjalanan, ODP dan OTG. Enam pintu masuk Kota Palu kita jaga habis-habisan. Kita tempatkan petugas kesehatan dan dan dokter," katanya.
Selain cara itu, kata Hidayat, seluruh pusat pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Palu akan ditingkatkan. Jika sebelumnya pelayanan hanya sampai sore, sekarang telah diberlakukan pelayanan sampai malam hari. "Dan itu gratis," katanya.
Paslon nomor 04 Imelda Liliana Muhidin/Arena Parampasi lebih meningkatkan akases pelayanan kesehatan seperti tenaga kesehatan Puskesmas, sarana pendukung alat kesehatan, perbaikan standar prosedur operasional pelayanan, dan reorientasi sistem rujukan. Selain itu kata dia, juga akan dilakukan penguatan dukungan kesehatan lintas sektoral.
Sedangkan, Paslon nomor 01 Aristan/Wahyuddin lebih menekankan pada kerjasama dengan berbagai pihak dan mengalokasikan anggaran yang cukup di bidang kesehatan.
"Yang terpenting di bidang kesehatan pada masa pandemi adalah melakukan tindakan pencegahan dengan melibatkan partisipasi masyarakat yang lebih luas, bekerjasama dengan perguruan tinggi, dan relawan di bidang kesehatan," kata Aristan.
(mdk/ray)