Demi Ridwan Kamil Jadi Cawapres, Mekeng Minta Golkar Gabung Koalisi PDIP
Mekeng yakin dengan Ridwan Kamil menjadi Cawapres maka akan memberikan keuntungan bagi Golkar.
Mekeng yakin dengan Ridwan Kamil menjadi Cawapres maka akan memberikan keuntungan bagi Golkar.
Demi Ridwan Kamil Jadi Cawapres, Mekeng Minta Golkar Gabung Koalisi PDIP
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng, meminta agar Partai Golkar bekerja sama dengan PDIP. Sebab, dia menilai salah satu kader Golkar yakni Ridwan Kamil berpeluang dipilih menjadi cawapres.
Diketahui, Ridwan Kamil tengah dipertimbangkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menjadi cawapres Ganjar
- Diisukan Jadi Cawapres Ganjar, Pengamat Nilai Ridwan Kamil Tegak Lurus Dukung Prabowo
- Blak-Blakan Golkar, Ridwan Kamil Bukan Dipersiapkan jadi Cawapres tapi Pilgub Jabar atau DKI Jakarta
- Agung Laksono: Golkar Tak Bisa Larang Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar!
- Kabar Ridwan Kamil Kian Dekat Jadi Cawapres Ganjar, Golkar: Kami Cari yang Terbaik Buat Bangsa
"Kalau ada kader potensial yang bisa didukung ya mendingan dukung kader potensial jadi cawapres dong. Jadi enggak kosong-kosong, Golkar ini kan mesin besar, harus realistis," kata Mekeng, saat dikonfirmasi, Kamis (14/9).
Mekeng menilai, jika Ridwan Kamil berpeluang dipilih menjadi cawapres Ganjar. Karena, Ridwan Kamil mampu mendongkrak suara Ganjar di Jawa Barat. Dan akan membawa keuntungan bagi PDIP dan Golkar.
"Dia kan mantan Gubernur Jawa Barat, artinya dia mempunyai Dapil yang jelas, Pak Ganjar kan punya Dapil Jawa Tengah, Ridwan Kamil punya Dapil Jawa Barat. Jadi kalau lihat hitung-hitungan politik ya, ini sangat menguntungkan," ujar Mekeng
Perihal keputusan Partai Golkar untuk mendorong Airlangga sebagai cawapres, menurut Mekeng mudah untuk diubah. Terpenting, kata dia, salah satu kader Partai Golkar terpilih menjadi cawapres.
"Itu mah soal gampang lah, yang penting jadi cawapres dulu. Asal jangan utak-utik rampimnas, munas lah enggak jelas itu. Yang penting jadi cawapres dulu. Kita kan politik praktis, bukan teori. Kalau teori kan semua harus ikut aturan, harus ini dulu harus ini dulu ya ketinggalan kereta," tegas Mekeng.
Oleh karena itu, dia meminta Airlangga Hartarto untuk realistis dalam menentukan arah koalisi. Terlebih, jika Airlangga tak dipilih menjadi cawapres Prabowo Subianto.
"Jadi Airlangga pun harus realistis kalau dia enggak diterima oleh Gerindra, oleh koalisinya ya harus berpikir realistis untuk partai bukan untuk dia pribadi," ucap dia.
"Makanya saya tadi bilang. Kalau Airlangga tidak didukung jadi cawapres ya ngapain juga kita di situ (Koalisi Indonesia Maju). Pasti di internal Golkar di bawah pun akan lihat kader Golkar lain yang punya potensi, itu mah rasional aja," imbuh Mekeng.
Sebagai informasi, Partai Golkar telah memutuskan untuk bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM) bersama PAN dan Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto menjadi capres 2024.
Namun, hingga kini Prabowo Subianto belum menentukan siapa sosok cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.