Demokrat bentuk koalisi kerakyatan, Golkar tak tertarik bergabung
Partai Demokrat berencana membentuk poros ketiga dengan nama Koalisi Kerakyatan di Pemilu Serentak 2019. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya tidak tertarik bergabung ke Koalisi Kerakyatan karena telah menyatakan mendukung Joko Widodo.
Partai Demokrat berencana membentuk poros ketiga dengan nama Koalisi Kerakyatan di Pemilu Serentak 2019. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan partainya tidak tertarik bergabung ke Koalisi Kerakyatan karena telah menyatakan mendukung Joko Widodo.
"Ya kalau bagi Partai Golkar wacana kerakyatan tidak akan bergabung karena Golkar sudah menyatakan diri sebagai pendukung Pemerintah dan Jokowi," kata Ace saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/5).
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dilakukan Partai Golkar dalam Pilpres 2024? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Dia menyebut, Partai Golkar telah bekerja keras.
Ace berpandangan, dalam pembentukan koalisi yang harus didahulukan adalah kesamaan gagasan dan platform antar partai politik dalam membangun bangsa dan negara.
"Pertama kali yang dibangun adalah satukan dulu persepsi partai-partai dulu baru bicara soal persepsi yang dimaksud platform apa yang dibangun," terangnya.
Seperti Partai Golkar yang bergabung dengan koalisi pendukung Joko Widodo karena memiliki platform yang sama terkait politik kebangsaan dan pembangunan ekonomi.
"Kalau Golkar bersama pemerintahan Jokowi karena kita punya platform politik yang sama yaitu politik kebangsaan dimana pembangunan ekonomi yang dilakukan Pak Jokowi memiliki kesamaan platform gagasan kesejahteraan yang dimiliki Partai Golkar," tandasnya.
Diketahui, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean mengungkapkan partainya akan membuat koalisi kerakyatan atau nusantara. Kabar ini sekaligus mengonfirmasi bahwa Partai Demokrat serius memunculkan poros baru dalam Pilpres 2019.
Menurut Ferdinand, koalisi ini dapat menjadi pilihan alternatif bagi masyarakat selain koalisi pendukung capres petahana Jokowi dan koalisi keumatan yang diidentikan dengan Prabowo.
"Ya partai Demokrat sekarang sedang serius membangun poros kerakyatan ya untuk pilpres 2019. Makanya Pak SBY tadi bicara kita koalisi kerakyatan, bantu rakyat dulu lah," ungkap Ferdinand
Baca juga:
PDIP sebut wacana Demokrat bentuk koalisi kerakyatan masih jauh
Tandingi koalisi umat, Demokrat ingin bentuk koalisi kerakyatan
Desmond harap Gerindra dan PDIP bisa berkoalisi seperti Pilpres 2009
PAN sebut Prabowo calon kuat capres koalisi umat
Demokrat tak akan merapat ke Prabowo selama koalisi umat dikomando Rizieq