Demokrat Cabut Dukungan dan Keluar Koalisi, Begini Reaksi Anies Baswedan
Anies berencana untuk mulai bergerak keliling Indonesia.
Anies menganggap keputusan tersebut sebuah pilihan partai berlambang mercy itu.
Demokrat Cabut Dukungan dan Keluar Koalisi, Begini Reaksi Anies Baswedan
Keluarnya Partai Demokrat dari koalisi perubahan ditanggapi oleh bakal calon presiden Anies Baswedan. Ia pun menyebut, langkah yang dilakukan oleh partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu, sebagai pilihan.
Hal ini diungkap Anies usai melakukan deklarasi pasangan capres dan cawapres bersama dengan Muhaimin Iskandar, di Hotel Majapahit, Surabaya. Menurut Anies, keberatan Partai Demokrat atas keputusan koalisi ini, dianggapnya sebagai sebuah pilihan partai berlambang mercy itu.
"Keberatan Demokrat, kita menghormati, langkah pilihan yang dilakukan Partai Demokrat. InsyaAllah demokrasi kita akan semakin maju dan matang," tegasnya.
merdeka.com
Ia pun meyakini, meski tanpa Partai Demokrat, Koalisi Perubahan ini akan tetap berjalan bersama.
Ia bahkan berencana untuk mulai bergerak keliling Indonesia untuk menyampaikan visi misI dan gagasan, serta cita-citanya.
"Koalisi perubahan solid berjalan bersama, bergerak mulai keliling indonesia menyampaikan visi misi, gagasan, dan cita-cita kita. Apa yang dimulai di Surabaya ini insyallah menjadi semangat," ucapnya.
Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Hal itu diputuskan usai menggelar rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9) sore.
"Pertama Demokrat cabut dukungan Anies Baswedan sebagai capres pilpres 2024," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, saat konferensi pers.
Selain mencabut dukungan ke Anies, Partai Demokrat juga resmi keluar dari Koalisi Perubahan yang telah dibangun bersama Partai NasDem dan PKS.
"Kedua Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam koalisi perubahan untuk persatuan karena terjadi pengingkatan kesepakatan yang dibangun selama ini," imbuh dia.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan konflik yang terjadi di dalam Koalisi Perubahan merupakan hal yang positif. Sehingga menjadi peringatan untuk tidak bekerja sama dengan seseorang yang tidak memiliki sikap pemimpin.