Demokrat: Kepercayaan Publik ke Jokowi Tangani Covid-19 Turun Karena Gagal Fokus
Kamhar menilai, survei ini jadi peringatan keras terhadap pemerintahan Jokowi supaya lebih serius menangani Covid-19.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai hasil survei LSI yang menyebut kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo menangani Covid-19 turun karena gagal fokus. Sebabnya panglima perang melawan Covid-19 merupakan orang-orang ekonomi, pendekatan kebijakannya bukan fokus di kesehatan.
"Pemerintah terlalu 'economic minded' menyikapi Covid-19, karena gagal fokus pada gilirannya ekonomi semakin terpukul, kesehatan pun semakin memburuk. Kekecewaan ini yang terekam sebagai ekspresi publik melalui survei LSI," ujar Kamhar kepada wartawan, Selasa (20/7).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang menjadi sorotan utama Presiden Jokowi tentang pangan di Indonesia? Sebelumnya, Presiden Jokowi pernah menyoroti permasalahan pangan di Indonesia, bahwa permintaan selalu meningkat karena populasi yang terus bertambah.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Kamhar menilai, survei ini jadi peringatan keras terhadap pemerintahan Jokowi supaya lebih serius menangani Covid-19. Jokowi seharusnya yang turun langsung memimpin penanganan Covid-19 bukan didelegasikan kepada menteri. Apalagi menteri bidang ekonomi seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Padahal, isu kesehatan seharusnya di bawah Menko PMK Muhadjir Effendi.
"Hasil survei LSI yang memotret penurunan tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Jokowi dalam menangani Covid-19 haruslah menjadi peringatan keras bagi pemerintah khususnya Pak Jokowi untuk lebih serius dan turun tangan memimpin langsung penangan Covid-19," tegas Kamhar.
Melihat survei itu, publik diyakini tidak puas karena pemerintah gagal mengantisipasi lonjakan yang sebelumnya sudah diingatkan banyak pihak karena varian delta yang terjadi di India.
Kamhar meminta pemerintah bersinergi dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Terkesan pemerintah cenderung menempatkan Covid-19 pada otak-otak angka. Seharusnya permainan angka ini harus dihindari karena masalah kesehatan menyangkut nyawa manusia.
"Apalagi terkesan saat ini pemerintah cenderung menempatkan persoalan Covid-19 pada persoalan utak-atik angka-angka atau akrobat angka-angka. Ini harus dihindari. Untuk urusan lain masih bisa bermanuver dengan angka-angka, tapi tidak untuk Covid-19 karena ini menyangkut nyawa manusia, menyangkut hak hidup warga negara yang mesti dijamin," pungkasnya.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru. Mengenai kepercayaan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam menangani pandemi.
Hasilnya, kepercayaan publik tergerus. Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menyebutkan, tren penurunan terjadi selama enam bulan terakhir.
"Ada tren penurunan selama enam bulan terakhir menjelang diberlakukannya PPKN Darurat ada penurunan tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden dalam penanganan wabah," kata Djayadi Hanan dalam rilis survei LSI secara daring, Minggu (18/7).
Survei dilakukan dengan metode simple random sampling. Ada 1.200 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei ini sekitar kurang lebih 2,88 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, hanya 4,9 persen responden yang merasa sangat puas dengan kinerja Jokowi menangani Pandemi. Ada 59,6 persen responden puas. Ada 31 persen responden yang merasa kurang puas dan 6,1 persen sangat tidak puas.
Baca juga:
Pakar Nilai Penurunan Kasus Covid-19 Dampak dari PPKM Darurat
Angka Kematian Akibat Covid-19 di Kabupaten Karawang Masih Tertinggi se-Jabar
Kena Denda hingga Hukuman Kurungan, Begini Cerita Warga Medan Terjaring Razia Prokes
Update Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet, Rusun Nagrak & Pasar Rumput
Ucapkan Iduladha, Jokowi Sebut Pandemi Covid-19 Bisa Dilalui dengan Ikhtiar