Demokrat KLB: Kami Minta Maaf Kepada Presiden Jokowi atas Kegaduhan yang Terjadi
Menurutnya, kegaduhan itu terjadi karena Susilo Bambang Yudhoyono dan putranya Agus Harimurti Yudhoyono telah membangun narasi yang sesat.
Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kegaduhan yang terjadi. Mereka juga menyampaikan maaf kepada publik.
"Kami atas nama Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat menyampaikan permohonan maaf sebesar besarnya kepada masyarakat Indonesia dan kepada pemerintahan Bapak Presiden Jokowi atas kegaduhan dan keresahan yang semestinya tidak perlu terjadi," kata Jubir Demokrat KLB, Muhammad Rahmad di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/3).
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
Menurutnya, kegaduhan itu terjadi karena Susilo Bambang Yudhoyono dan putranya Agus Harimurti Yudhoyono telah membangun narasi yang sesat. Kata dia, mereka menuduh istana terlibat dalam kisruh Partai Demokrat.
"SBY dan AHY melalui corong corong juru bicaranya telah membangun narasi yang sangat menyesatkan antara lain menuduh pemerintahan Jokowi dan istana terlibat menuduh bapak Moeldoko membeli partai Demokrat," ucapnya.
Rahmad melanjutkan, SBY dan AHY juga memainkan drama. Seakan-akan mereka dizalimi.
"SBY dan AHY juga memainkan playing victim seakan-akan menjadi pihak yang terzalimi dan mencitrakan kepada pihak luas bahwa Demokrat dan demokrasi harus diselamatkan," tandasnya.
Baca juga:
Demokrat KLB Ungkit Korupsi Hambalang: Mesti Diungkap Siapa Sebenarnya yang Bersalah
Bukan Nazaruddin, Bendahara Demokrat Versi KLB Pernah Memimpin BUMN
Petir Menggelegar Saat Kubu KLB Demokrat Bicara Penikmat Uang Korupsi Hambalang
Di Hambalang, Demokrat Kubu Moeldoko Singgung Calon Raja Penikmat Duit Korupsi
Kader dan Simpatisan Demokrat di NTT Dukung Moeldoko