Demokrat Minta Jokowi Tegur Luhut Panjaitan
"Sebagai seorang pejabat yang seharusnya menjadi panutan tentu harus mampu menjaga statementnya dengan baik, karena akan berimplikasi kepada opini dan sikap publik yang bukan hanya berpengaruh kepada psikologis publik," kata Didik, Rabu (15/4).
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, membandingkan jumlah korban meninggal karena Covid-19 yang dinilai masih kecil dibanding jumlah penduduk di Indonesia. Anggota DPR Fraksi Demokrat, Didik Mukrianto menyebut pejabat negara harus menjaga ucapan dengan baik.
"Sebagai seorang pejabat yang seharusnya menjadi panutan tentu harus mampu menjaga statementnya dengan baik, karena akan berimplikasi kepada opini dan sikap publik yang bukan hanya berpengaruh kepada psikologis publik," kata Didik, Rabu (15/4).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan gugatan terhadap Presiden Jokowi dilayangkan? Dilansir di situs SIPP PTUN Jakarta, Senin (15/1/2024), gugatan itu telah teregister dengan nomor perkara 11/G/TF/2024/PTUN.JKT tertanggal 12 Januari 2024.
"Tapi juga akan berpengaruh kepada trust publik kepada pemimpinnya, kepada pemerintah. Lebih dari itu Empati, Simpati, Solidaritas Sosial harusnya muncul dan dibangun oleh para pejabat sebagai pelayan masyarakat," sambungnya.
Menurutnya, pernyataan Luhut tersebut bisa menimbulkan pemahaman dan spekulasi tidak baik di tengah masyarakat yang sedang hidup mati menghadapi corona. Dia bilang, nyawa bukan diukur dari besar dan kecilnya jumlah korban.
"Kewajiban Negara dan Pemerintah untuk memastikan tidak ada satupun nyawa warga negaranya yang mati sia-sia, apabila pemerintah mempunyai hati dan nurani," ucapnya.
Didik pun mendukung dan memahami setiap upaya pemerintah dalam memerangi penyebaran corona ini dengan berbagai kebijakan penting baik melalui Perppu, PP, Keppres, Kepmen dan peraturan lain. Sebab, penyebaran corona ini bukan hanya berdampak pada nyawa, tapi berpotensi menghancurkan sendi-sendi ekonomi nasional.
Dengan membuktikan perhatian pemerintah tersebut dalam melindungi rakyatnya dan menyelamatkan nyawa warganya, baiknya para bawahan Presiden tertib dalam bertutur kata.
"Untuk itu penting Presiden menertibkan para bawahannya yang tidak disiplin atau tidak tertib baik dalam bertutur kata maupun berperilaku yang berpotensi mengganggu atau setidak-tidaknya membuat kegaduhan di tengah-tengah pemerintah dan rakyat bersatu padu menangani penyebaran Covid-19. Saat inilah Leadership Presiden juga diuji," tandasnya.
Ucapan Luhut
Sebelumnya, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengaku heran dengan kasus penyebaran virus Corona di Indonesia. Dia heran lantaran dalam tiap pembaharuan informasi yang dilakukan Tim Gugus Tugas Covid-19 menunjukkan data jumlah korban meninggal akibat virus ini tidak sebanyak negara lainnya.
"Kenapa jumlah kita yang meninggal, maaf sekali lagi, itu angkanya tidak sampai 500. Padahal jumlah penduduk 270 juta," kata Menko Luhut dalam video konferensi di Channel Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Jakarta, Selasa (14/4).
Sudah ada 4.000 orang terjangkit. Namun, angka kematian masih di bawah 500 orang. Kondisi ini berbeda dengan Amerika Serikat yang jumlah penduduknya lebih banyak 60 juta orang.
Jumlah pasien terinfeksi di Amerika Serikat kata Menko Luhut, tembus di angka 560.000 jiwa.
Jumlah pasien meninggal akibat virus ini mencapai 22.000. "Jadi untuk menyikapi ini, yang ingin saya jelaskan, itu juga harus hati-hati cermat, tidak grusa-grusu juga harus pas," kata Menko Luhut.
Dia menegaskan, pemerintah terus bekerja untuk menangani pandemi global ini. Dia menepis jika dalam penanganan pemerintah bergerak lambat.
Sebaliknya, pemerintah melakukan dengan hati-hati dan cermat. Pemerintah memastikan rakyat kecil menerima jaring pengaman sosial selama pandemi ini berlangsung.Berbagai bantuan yang diberikan di di antaranya Kartu Prakerja dan bantuan langsung tunai (BLT).
"Minggu ini jalan. Kita harap Minggu depan semua jalan dengan bagus. Jadi kalau itu sudah jalan nanti lihat langkah berikutnya apa lagi," kata Menko Luhut mengakhiri.
(mdk/rnd)