Demokrat sebut Antasari diperalat buat fitnah SBY, imbalannya grasi
Demokrat sebut Antasari diperalat buat fitnah SBY, imbalannya grasi. Benny melihat, Antasari hanya alat dari kekuasan untuk menebar fitnah dan menjelek-jelekan SBY. Sebab, grasi dari Jokowi itu membuat Antasari bisa menghirup udara bebas setelah menjalani masa tahanan selama 8 tahun.
Partai Demokrat geram dengan tudingan Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar yang menyebut ada peran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam kasus pembunuhan bos Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnain. Wakil Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Benny K Harman menduga, tudingan Antasari itu merupakan balasan dari pemberian grasi oleh Presiden Joko Widodo.
"Lalu dia dikasih grasi, jangan sampai diberi grasi dengan imbalan Antasari harus menebar fitnah keji tentang SBY," kata Benny di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/2).
Benny melihat, Antasari hanya alat dari kekuasan untuk menebar fitnah dan menjelek-jelekan SBY. Sebab, grasi dari Jokowi itu membuat Antasari bisa menghirup udara bebas setelah menjalani masa tahanan selama 8 tahun.
"Saya membaca Antasari ini diperalat oleh kekuasaan, menebar fitnah presiden ke 6 dan atas tugas ini Antasari diberi grasi. Jadi grasi ini tukar guling kan begitu, Antasari dapat grasi asal bersedia menebar fitnah, keji sekali kan," jelasnya.
Pihaknya meminta Antasari untuk tidak mau diperalat oleh pemerintah dengan menyebarkan informasi bohong yang membuat nama baik SBY rusak.
"Saya minta Pak Antasari untuk ikhlas jangan mau diperalat boleh kekuasaan untuk menebar fitnah, menebar kebencian, menyebarkan informasi sesat yang merugikan nama baik SBY," tegas dia.
Kendati demikian, Wakil Ketua Komisi III ini menilai, grasi tidak bisa menghapuskan kejahatan yang dilakukan Antasari. Grasi, kata Benny, telah membuktikan Antasari bersalah karena telah membunuh Nasrudin.
"Grasi tidak menghapuskan kejahatan, grasi itu pengampunan dia mengaku salah. Kemudian yang kedua dia mohon pengampunan, bukan mengurangi kesalahan," pungkasnya.
Baca juga:
Demokrat tantang Antasari sebut pihak yang diperintah SBY
Demokrat: Antasari sudah melecehkan independensi penegak hukum
Antasari sebut nama SBY, Wiranto bilang 'ayo tegakkan hukum'
Bela SBY, Demokrat akan tempuh jalur hukum lawan tudingan Antasari
Antasari sebut dijebloskan dulu ke penjara, baru polisi cari bukti
Antasari sebut SBY juga pakai petinggi Polri kriminalisasi dirinya
Antasari ungkap Hary Tanoe bakal didepak Cikeas jika gagal lobi
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Meski capres telah diumumkan, hingga kini bakal cawapres belum terlihat hilalnya. Justru Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah bertemu dengan dua tokoh besar Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Siapa saja yang hadir di acara Biyan bersama Annisa Yudhoyono? Annisa dan Aira berfoto bersama Dian Sastrowardoyo, yang kebetulan juga membawa putranya, Ishana.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.