Demokrat: Secara etika lebih bijak Setnov letakkan jabatan ketua DPR
Dengan ditetapkannya Setnov sebagai tersangka, kata Didik, otomatis bakal menggerus kepercayaan masyarakat terhadap DPR.
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto menyarankan Setya Novanto bersikap legowo dengan mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus e-KTP. Namun demikian, Didik menyebut partainya mengedepankan azas praduga tak bersalah atas kasus yang menjerat ketua umum Partai Golkar itu.
"Ya meskipun kita menyadari azas praduga tak bersalah itu harus dijunjung tinggi. Namun secara etika sebagai Ketua DPR tentu akan lebih bijak dan legowo apabila beliau meletakkan jabatannya sebagai ketua DPR dan fokus menghadapi persoalan di KPK," kata Didik di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/7).
Dengan ditetapkannya Setnov sebagai tersangka, kata Didik, otomatis bakal menggerus kepercayaan masyarakat terhadap DPR.
"Ya sudah barang tentu dengan ditetapkannya, bukan hanya pak Novanto ya, ada anggota DPR tergerus masalah hukum korupsi sudah tentu menambah berat beban DPR," tegasnya.
Didik meyakini mundurnya Setnov nantinya tidak akan mengganggu stabilitas kinerja dan tugas-tugas dewan. Apalagi, pimpinan DPR bisa saling mengisi satu sama lain karena bekerja atas azas kolektif kolegial.
"Logikan sederhana secara teknis kita punya lima pimpinan secara koletif kolegial saling isi satu sama lain. Saya yakini tugas-tugas di DPR tak akan ada persoalan-persoalan teknis mengganggu kinerja kita," pungkasnya.