Demokrat Tegur Menag: Hentikan Kata-Kata Radikal!
"Saya banyak sekali mendapat WA dari banyak tokoh masyarakat. Ini mereka menyampaikan kepada menteri tolong lah Menteri Agama itu jangan obral mengatakan radikal, jangan obral mengatakan teroris, jangan obral mengatakan Islam tuh sesuatu yang ganas. Ini tidak baik," kata Achmad dalam Raker bersama Menag.
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Demokrat, Achmad menegur Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi yang gemar mengumbar kata radikal ke masyarakat. Menurut Achmad, Menag tak perlu lagi mengobral narasi radikal ke publik.
"Saya banyak sekali mendapat WA dari banyak tokoh masyarakat. Ini mereka menyampaikan kepada menteri tolong lah Menteri Agama itu jangan obral mengatakan radikal, jangan obral mengatakan teroris, jangan obral mengatakan Islam tuh sesuatu yang ganas. Ini tidak baik," kata Achmad dalam Raker bersama Menag pada Selasa (8/9).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pembentukan Front Penyelamat Demokrasi dan Reformasi? Deklarasi dihadiri sejumlah tokoh antara lain Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, Marsekal TNI (Purn) Agus Supriatna, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, pengamat militer Connie Bakrie, budayawan M Sobary, Laksdya TNI (Purn) Agus Setiadji, serta tokoh muda seperti Seno Bagaskoro dan Anggi Pasaribu.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Siapa yang akan memimpin pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat? "ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum.
Achmad menambahkan, mestinya seorang yang menduduki posisi Menag harus berwibawa dan memiliki takhta di hati umat. Bukan justru sebaliknya.
"Nah ini pesan moral mereka sehingga tak seolah-olah itu jadi pijakan," tegasnya.
Mengenai kelompok radikal yang dimaksudkan Menag, Achmad menyebut pihak Kemenag belum pernah melakukan pendekatan edukatif terhadap kelompok yang dituding radikal.
"Belum pernah Menteri Agama menjelaskan berapa persentase dari 85 persen ini berapa yang radikal. Kenapa yang kecil ini jadi mainan? Kenapa yang besar ini tidak diurus dengan baik, bukankah itu potensi untuk mendukung kita berbangsa dan bernegara?" tanya dia.
Politikus Partai Demokrat itu meminta, Menag jangan menjadikan isu radikalisme menjadi mainan. Pasalnya akan sangat menguras energi dari kementeriannya sendiri.
"Dia semakin dipijak mereka itu, mereka semakin melambung Pak, semakin besar mereka. Semakin sering Bapak sebut teroris itu semakin besar, ketawa mereka," jelas dia.
"Nah justru itu saya minta ke Pak Menteri hentikanlah kata-kata radikal itu, jangan bicara radikal lagi!” sambung Achmad.
Achmad juga menjelaskan, tak semua radikal itu berkonotasi negatif. Menurutnya tanpa adanya prinsip radikal dari para pejuang bangsa ini, mungkin hingga saat ini Indonesia belum merdeka.
"Kalu tidak ada radikal positif kita tidak akan merdeka Soekarno-Hatta Pak. Jadi radikal ini jangan diartikan negatif, radikal ini artinya positif Pak. Jadi kami mengharapkan jangan Menag menjadi pemicu, jangan negara jadi gaduh umat ini di tengah-tengah kita. Tapi (jadilah) penyejuk Pak, itu harapan kami," pungkas dia.
Sebar Radikalisme Lewat Anak Good Looking
Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi mengungkap cara penyebaran paham radikalisme di lingkungan Kementerian dan BUMN. Fachrul menuturkan, salah satu polanya melalui orang berpenampilan menarik. Beradaptasi hingga menjadi pengurus masjid.
"Cara masuk mereka gampang, pertama dikirimkan seorang anak yang good looking, penguasaan bahasa Arab bagus, hafiz, mulai masuk, ikut-ikut jadi imam, lama-orang orang situ bersimpati, diangkat jadi pengurus masjid. Kemudian mulai masuk temannya dan lain sebagainya, mulai masuk ide-ide yang tadi kita takutkan," kata Fachrul dilihat dari YouTube Kemen PAN-RB, Jumat (4/9).
Fachrul mengatakan, pemerintah mewaspadai rumah ibadah di institusi pemerintahan. Salah satunya, dengan melarang non pegawai menjadi pengurus di tempat ibadah tersebut.
Pidato ini menuai kontroversi. Bahkan menjadi pembahasan dalam rapat Komisi VIII DPR kali ini. Namun Menag memberikan penjelasan.
Penjelasan Menag
Fachrul Razi mengaku tidak tahu pernyataannya mengenai anak good looking penyebar paham radikal bakal menjadi kontroversi di publik.
Menag juga tidak tahu jika pernyataannya itu menjadi konsumsi publik. Ia kira hanya untuk kalangan aparatur sipil negara (ASN) karena di acara yang digelar Kementerian PAN-RB.
"Perlu saya garisbawahi, saya mohon maaf tidak tahu itu menjadi konsumsi publik, saya kira itu internal ASN. Kalau bicara tentang publik, tentu saya berbicara dengan bahasa yang berbeda, meskipun substansinya sama," ujarnya.
Dalam rapat Komisi VIII DPR, Fachrul diminta menjelaskan tentang pernyataannya yang kerap menjadi kontroversi di publik. Termasuk soal anak good looking, penghafal Alquran sebar radikalisme di masjid kementerian.
Fachrul mengatakan, pernyataan itu muncul ketika acara Kementerian PAN-RB. Dengan topik membahas deradikalisasi. Sehingga, menurutnya wajar saja jika menyampaikan masalah radikalisme.
"Jadi kalau topiknya deradikasliasi nggak mungkin bercerita memasak gulai kambing, tapi bercerita apa upaya deradikalisasi yang perlu dilakukan. Karena topiknya memang 'ASN No Radikalisasi' itu topik yang diberikan Menteri PAN-RB. Sehingga saya diminta memberikan masukan mengenai hal tersebut. Jadi masukan saya pasti soal itu," ucapnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com