Dharma Sebut Pandemi Covid-19 Bikin Ekonomi Jakarta Keok: Kalau Saya Jadi Gubernur Tidak akan Begitu
Dia menyebut, pandemi Covid-19 membuat pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas sosial atau lock down secara besar-besaran.
Calon Gubernur nomor urut 2, Dharma Pongrekun mengatakan, pandemi Covid-19 membuat ekonomi di Indonesia mengalami keterpurukan. Terutama kondisi ekonomi di Jakarta.
"Karena pandemi lah penyebab deflasi sadar nggak? Ketika lagi naik, dia turun tiba-tiba. Seharusnya kalau saya jadi gubernur tidak akan ada," kata Dharma di Beach City Jakarta, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10).
- VIDEO: Tegas Jenderal Dharma Salahkan Covid-19 Biang Kerok, RK & Pramono Debat Panas Tanah Abang
- Calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun Sebut COVID-19 Agenda Asing, Benarkah?
- Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong
- Kesaksian Prabowo saat Jokowi Tolak Lockdown Kala Pandemi Covid, Pikirkan Rakyat Wong Cilik
Dharma mengenang situasi saat pandemi Covid-19. Dia menyebut, pandemi Covid-19 membuat pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas sosial atau lock down secara besar-besaran.
Lock down ini memicu aktivitas ekonomi terhambat. Seperti operasional restoran terpaksa dibatasi menjadi 50 persen.
"Pandemi kalian cari makan dengan enak, tidak ada restoran yang dilarang untuk menerima tamu hanya 50%," ucap dia.
"Kalau kita mau jujur penyebabnya adalah pandemi sudah disuapin kemudian kita bahas-bahas untuk kita pikirin selesaikan masalahnya jangan ada pandemi lagi, selesai," tutup Dharma.
Dalam debat kedua Pilkada Jakarta 2024, Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menyentil Dharma Pongrekun karena salah data soal Jawa Barat. Kejadian bermula saat Dharma bertanya kepada Ridwan Kamil soal data Jawa Barat menjadi salah satu daerah termiskin pascapandemi Covid.
"Bagaimana tanggapan Kang Emil dengan kondisi Jawa Barat yang saya baca secara statistik setelah pandemi Covid-19, Jawa Barat menjadi daerah salah satu yang dianggap miskin. Itu yang saya baca di koran, bagaimana tanggapan bapak? dan Bagaimana itu bisa terjadi?," kata Dharma dalam debat Pilkada Jakarta di Ancol, Minggu (27/10).
Ridwan Kamil menyatakan, Dharma salah data soal Jawa Barat tersebut. Dia mengungkapkan, Jawa Barat bukan menjadi daerah termiskin setelah bencana Covid.
"Saya kira datanya mungkin keliru pak, silakan dibaca lagi. Termiskin di pulau jawa bukan provinsi Jawa Barat. Provinsi lain di Pulau Jawa silakan dibaca lagi," tegas RK.
Selama menjabat Gubernur Jawa Barat 5 tahun, Ridwan Kamil mengklaim berhasil mengeluarkan ribuan desa sebagai predikat desa tertinggal dan sangat tertinggal di Jakarta. Dia mengungkapkan, dari 1.100 desa tertinggal di Jabar berhasil diubah menjadi 0 setelah lima tahun.
Program-program yang dijalankan di antaranya, ekonomi digital desa hingga pemberdayaan pesantren di desa.
"Hasilnya Pak Dharma, dari 1100 desa tertinggal dan desa sangat tertinggal di akhir jabatan kami jumlahnya menjadi 0," ungkap Ridwan Kamil.
"Kami berhasil meng-0-kan desa miskin, tertinggal dan sangat tertinggal sehingga mendapatkan penghargaan tertinggi dari Kementerian Desa karena inovasi pengentasan kemiskinan," tutup mantan Gubernur Jabar ini.
Serang Tidak Tuntas
Dharma Pongrekun mengaku belum puas saat momen sesi tanya jawab antara Cagub-cawagub di debat kedua Pilgub DKI Jakarta. Dia mengaku ingin menyerang salah satu paslon hanya saja tidak tuntas.
"Saya tadinya enggak terlalu aware dengan itu (saling serang). Tapi ya asik juga sih kalau sebenernya sayangnya gini sayangnya serang nyerangnya enggak tuntas," kata Dharma.
Moment saling serang antara calon gubernur tersebut memang tidak sepenuhnya tuntas karena keterbatasan waktu yang telah ditentukan oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Dia kemudian menyinggung soal proses debat yang ada di Amerika.
"Karena waktunya dibatasin kalau di Amerika kan hampir selesai itu Padahal tadi saya masih mau loh," ucap Dharma.
Dia kemudian menambahkan pada debat kedua kali ini tidak jauh berbeda seperti debat pertama kali digelar.
"Ya belum tentu yang kami sudah pelajari, yang kami udah siapkan, terus pertanyaan itu jatuh ke kami. Jadi yang lucky ya lucky lah," ucapnya.