Di kota kelahiran SBY, calon kepala daerah Demokrat tak punya lawan
Pilkada serentak di Pacitan terancam ditunda sampai 2017.
Pemilihan kepala daerah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur terancam ditunda, hal itu jika hingga batas akhir masa perpanjangan pendaftaran yang segera ditutup pada Senin (3/8) tetap hanya satu pasangan calon yang mendaftar dalam bursa pilkada setempat.
"Skenario itu bisa saja terjadi jika sampai batas waktu akhir perpanjangan pendaftaran tidak ada (pasangan) calon lain yang mendaftar," kata Ketua KPU Pacitan, Damhudi dikonfirmasi dikutip dari Antara, Minggu (2/8).
Tanda-tanda pelaksanaan pilkada 'deadlock' semakin kuat, karena hingga hari kedua perpanjangan pendaftaran pilkada tidak ada calon baru yang datang ke KPU Pacitan. Hingga saat ini, kata Damhudi, hanya petahana (incumbent) Bupati Indartarto yang berpasangan dengan politisi Partai Demokrat Yudi Sumbogo yang tercatat mendaftarkan diri dalam bursa pilkada.
Keduanya diusung Partai Demokrat yang menguasai kursi parlemen di sana. Pacitan memang terkenal sebagai kandang Partai Demokrat. Betapa tidak dari 40 kursi tersedia, 14 kursi DPRD di antaranya dipegang oleh Demokrat. Pacitan merupakan tempat kelahiran Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Selain itu, Pacitan juga merupakan daerah pemilihan putra bungsu Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Ibas mendapatkan suara terbanyak dalam Pemilu Legislatif 2009 dan 2014 lalu di Pacitan.
Sementara partai politik lain tak ada satupun yang tergerak mengajukan calon lain, baik secara sendiri-sendiri maupun melalui mekanisme koalisi.
"Jika sampai besok sampai pukul 16.00 WIB belum ada yang mendaftar lagi, maka sesuai aturan tahapan pilkada dinyatakan ditutup dan ditunda hingga 2017," ujar Damhudi.
Namun, kondisi bisa berbeda apabila dalam prosesnya nanti ada aturan baru yang memperbolehkan pelaksanaan pilkada dengan calon tunggal.
"Kami saat ini sifatnya menunggu aturan, diperbolehkan atau tidak calon tunggal. Namun, sementara ini kami masih mengacu aturan yang ada, di mana pelaksanaan pilkada harus diikuti sekurang-kurangnya dua pasangan calon," tandasnya.
Sebelumnya, selain petahana Indartato sebenarnya sempat muncul sejumlah nama yang berniat maju dalam bursa Pilkada Pacitan. Mereka datang dari lingkungan partai politik di luar Partai Demokrat, maupun kalangan masyarakat sipil.
Namun, seiring berjalannya waktu, serta kuatnya elektabilitas dan popularitas petahana Indartato, beberapa nama yang sempat mencuat berangsur meredup.
"Bagaimanapun, kami hanya bisa berharap besok ada bakal calon lagi yang mendaftar, agar pilkada dapat berlangsung tahun ini," ujar Damhudi.
Baca juga:
Politisi Demokrat: Apakah Jokowi berani keluarkan Perppu Pilkada?
Polemik calon tunggal Pilkada, Demokrat dukung Jokowi buat Perppu
Maju Pilkada Karawang, Miing janji tidak akan korupsi
Panwaslu sayangkan PNS Sukoharjo antar calon incumbent daftar ke KPU
PDIP targetkan FX Rudy-Purnomo menang 90 persen di Pilkada Solo
Sempat ditolak KPU Kabupaten Serang, Ahmad-Aep siap lawan adik Atut
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kenapa Serka Sudiyono diundang ke acara Presiden Jokowi? Pada acara itu, Presiden Jokowi memberikan games-games menarik. Salah seorang yang berhasil maju ke podium adalah Serka Sudiyono.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.