Di Rakernas LDII, Prabowo bicara pengkhianatan elite parpol pada Indonesia
Ketum Partai Gerindra ini menilai, para elite bangsa tidak lagi berpikir untuk kepentingan yang besar, yakni rakyat Indonesia. Prabowo merasa para elite hanya berpikir untuk kepentingan kelompok pribadi, dirinya, dan keluarganya sendiri.
Calon Presiden Prabowo Subianto bicara soal pengkhianatan yang dialami Indonesia. Menurut dia, hal itu dilakukan oleh para elite bangsa, termasuk para pimpinan partai politik.
"Ada masalah besar di Republik kita, pendapat saya, bahwa saya melihat ada satu pengkhianatan terjadi. Pengkhianatan ini dilakukan oleh elite bangsa kita sendiri terhadap rakyatnya," ujar Prabowo di Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (11/10).
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
"Saya sebut elite, saya tidak sebut partai mana, kelompok mana, elite itu unsur pimpinan, saya juga bagian dari elite itu," jelas Prabowo.
Ketum Partai Gerindra ini menilai, para elite bangsa tidak lagi berpikir untuk kepentingan yang besar, yakni rakyat Indonesia. Prabowo merasa para elite hanya berpikir untuk kepentingan kelompok pribadi, dirinya, dan keluarganya sendiri.
"Sehingga disconnect terjadi suatu jurang terjadi antara realita masyarakat dan kehidupan elite. Ini sudah berjalan puluhan tahun. Perkembangan seperti ini yang mengakibatkan terjadi keadaan paradoks, kejanggalan," kritik dia.
Prabowo berkeyakinan, saat ini Indonesia ada dalam situasi pelik. Negara yang disebut-sebut terkaya sumber alamnya nomor enam sedunia, diklaimnya tidak memiliki apa-apa lantaran kekayaan diserap dan dibawa lari asing ke luar negeri.
"Negara begini kaya, oleh ahli-ahli di dunia mengandung sumber mineral dibutuhkan untuk bisa menjadi negara advance industrial country, tetapi bisa dikatakan tekor. Kita adalah bangsa rugi, hidup dari utang, dan yang menyedihkan banyak elite kita yang hidup dari utang itu (merasa) biasa saja," keluh dia.
Terakhir, Prabowo pun menyinggung soal nilai tukar rupiah yang terus merosot. Herannya, menurut Prabowo, hal itu tampak tak menjadi ketakutan para elite. Padahal, bila menengok lima tahun silam, dapat dikatakan ekonomi Indonesia disebut mengalami masa buruk.
"Kalau 1 dolar 10 ribu, lima tahun yang lalu, sekarang 15 ribu. Artinya kita tambah miskin. Hasil kerja kita nilainya tidak sama. Kita bangsa yang tambah miskin. Tapi elite banyak merasa ini tidak penting untuk dibahas oleh rakyat, jadi inti masalahnya, ternyata elite bangsa," tutup Prabowo.
Baca juga:
Soal harga BBM, PKS sindir menteri menaikkan presiden menurunkan
Bawaslu Jabar sebut caleg & parpol banyak lakukan pelanggaran
Bawaslu akan panggil gubernur Riau terpilih & kepala daerah yang dukung Jokowi
Kubu Jokowi sebut ada yang kecewa karena harga premium tak jadi naik
Kubu Jokowi sindir Prabowo: Purnawirawan Kopassus tak patut bermanja dan baper
Prabowo sindir ketum parpol kubu Jokowi tak mau bahas UUD '45 pasal 33
Tiru Reagen dan Trump, Prabowo bilang 'Make Indonesia Great Again'