Diajak Bisik-bisik Surya Paloh soal Pemilu 2024, Ini Kata Ketum Golkar Airlangga
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, tidak ada pembicaraan bisik-bisik dengan Ketum NasDem Surya Paloh. Dia menilai, pembicaraan dengan Surya Paloh memang telah dilakukan.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, tidak ada pembicaraan bisik-bisik dengan Ketum NasDem Surya Paloh. Dia menilai, pembicaraan dengan Surya Paloh memang telah dilakukan.
"Enggak ada bisik-bisik tuh. Bicaranya terus terang enggak ada bisik-bisik," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/11).
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Siapa yang menyampaikan keinginan aklamasi untuk Airlangga Hartarto dalam memimpin Golkar? Untuk informasi, kabar adanya keinginan aklamasi dari DPD I dalam penunjukkan Airlangga kembali memimpin Partai Golkar disampaikan Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus.
Airlangga tak mengungkap kapan pastinya melakukan pertemuan dengan Paloh. Namun, dia mengatakan, pembicaraan dengan Paloh telah dilakukan.
"Kan sudah ada pembicaraan dengan Pak SP (Surya Paloh)," katanya.
Ihwal rencana NasDem yang ingin menggelar konvensi untuk mencari calon presiden, Airlangga menolak komentar. Menurut dia, setiap partai punya strategi masing-masing.
"Kan Golkar punya program sendiri. Kalau masing-masing partai kan punya kebijakan sendiri, silakan saja," tutur dia.
Menurut dia, Golkar memiliki rencana sendiri dalam menghadapi Pemilu 2024. Namun dia menolak membeberkan rencana seperti apa yang bakal dilakukan Golkar.
"Ya nantilah, pada waktunya," katanya.
Ajak Surya Paloh
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan dirinya akan membahas koalisi dengan Partai Golkar secara pertemanan.
"Golkar mau (konsolidasi) nggak? Kan belum tentu, nanti kita lihat, kita coba bisik-bisik dulu ya. Kita duduk mungkin, secara pertemanan ya," kata Surya Paloh kepada wartawan di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/10).
Menurutnya, pembahasan tersebut tak bisa dilakukan langsung secara formal. Ini disebabkan harus terdapat kesepakatan di awal di antara kedua belah pihak.
Sementara itu, Waketum Golkar Firman Soebagyo menegaskan, membuka peluang koalisi dengan partai manapun termasuk partai NasDem untuk bersama dalam mendorong capres di Pilpres 2024. Namun Golkar tetap pada keputusan hasil munas yang mendorong Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024.
"Kalau koalisi itu istilahnya bukan bisik-bisik, tapi keniscayaan dalam sistem pemilu sekarang. Partai apapun nanti pasti ada titik temu, yang pasti Golkar sampai saat ini taat hasil Munas, Airlangga capres," ujar Firman Soebagyo, Senin (8/11).
Firman menjelaskan, koalisi-koalisi yang digadang oleh para parpol itu sesuatu yang lazim. Golkar pun akan melakukan hal yang sama. Terkait jadi atau tidak berkoalisi dengan NasDem, hal itu tergantung dinamika politik yang ada.
Namun Ia memastikan selama hasil Munas Golkar tidak mengalami perubahan, maka pencapresan Airlangga Hartarto adalah perjuangan seluruh kader partai.
(mdk/rnd)