Dianggap kontroversi, Fahri Hamzah dilarang ceramah di Masjid UGM
Saat melawat ke Yogyakarta 22 Mei lalu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dijadwalkan isi ceramah di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM) usai saat tarawih. Namun mendadak, jadwal Fahri isi ceramah tersebut dibatalkan oleh pihak universitas.
Saat melawat ke Yogyakarta 22 Mei lalu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dijadwalkan isi ceramah di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM) usai saat tarawih. Namun mendadak, jadwal Fahri isi ceramah tersebut dibatalkan oleh pihak universitas.
Bagian Humas dan Protokol UGM, Iva Aryani menjelaskan, Fahri dicoret dari daftar penceramah di masjid UGM setelah pimpinan kampus berdiskusi dengan takmir. Alasannya, Fahri dianggap sebagai salah satu tokoh yang kerap menuai pro dan kontra.
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Bagaimana Ilham diterima di UGM? Ilham berhasil diterima di UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNPB) 2023 di Prodi Hubungan Internasional.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Di mana kios tembakau Fajar Abdul Aziz berada? Kios yang beralamat di Jalan Tentara Genie Pelajar, Kampung Dopoh, Magelang itu tetap ramai.
"Sebenarnya bukan melarang, beberapa waktu lalu kan sudah ditetapkan beberapa nama penceramah di masjid kampus, lalu ada beberapa masukan dari beberapa pihak, ini begini, begini, ada beberapa yang dirasa banyak pro kontra," kata Iva saat dihubungi merdeka.com, Kamis (24/5).
Iva mengatakan, UGM tak ingin ada kontroversi. Terlebih hal itu terjadi karena sebuah ceramah di masjid kampus. Oleh sebab itu, pihak kampus dan takmir memutuskan untuk mencoret Fahri Hamzah dari daftar penceramah.
"Nah jadi untuk mengatasi polemik yang ada di masyarakat, mengatasi perdebatan, maka kemudian dievaluasi, itu hasil diskusi pimpinan dan takmir akhirnya memutuskan beberapa nama diganti, termasuk Pak Fahri," jelas dia.
Iva tak merinci indikator tokoh kontroversi yang disematkan kepada Fahri Hamzah. Namun, sekali lagi, dia menekankan, keputusan itu diambil atas diskusi antara pimpinan universitas dan takmir masjid.
"Awalnya dijadwalkan, ini kok ramai nih, akhirnya dievaluasi, daripada nanti menghasilkan pro kontra," jelas dia.
Pada akhirnya, takmir langsung mengontak Fahri Hamzah terkait pembatalan itu. Tapi Iva menegaskan, tidak ada intervensi dari luar kampus, keputusan ini murni diambil oleh pimpinan kampus.
"Dari diskusi antar pimpinan universitas dan takmir yang masyarakat banyak berkomentar, jadi begitu. Tidak ada intervensi dari manapun itu kami tegaskan," tegas Iva.
Fahri Hamzah duga ada intervensi penguasa
Fahri menceritakan kronolologi dirinya dilarang isi ceramah di masjid kampus UGM. Menurut dia, saat ini dirinya tengah berkunjung ke Yogyakarta. Pagi harinya, dirinya bertemu dengan Sultan Hamengku Buwono ke X.
"Pagi saya ketemu Sultan bicara cukup panjang, sangat akrab. Setelah itu ada acara di UII buka puasa bersama, nah harusnya saya memberikan ceramah tarawih di UGM Yogyakarta," kata Fahri dikonfirmasi.
Namun, tiba-tiba takmir membatalkan jadwalnya tersebut. Dia menduga, ada tekanan dari penguasa atas insiden ini.
"Tapi, rektornya ditekan oleh pihak Istana, sehingga rektornya menekan Masjidnya, dan Masjidnya minta maaf ke saya," kata Fahri.
Dia menyayangkan di era demokrasi terbuka, masih ada saja yang melarang orang berceramah. Menurut dia, bukan zamannya lagi penguasa melarang aktifitas di kampus yang merupakan sebagai tepat mimbar akademik ditegakkan.
Dia menilai, larangan ini konyol diterapkan di era milenial. Sebab, tidak efektif. Lebih efektif jika dirinya bermain media sosial misalnya ceramah di Youtube yang bisa ditonton jutaan orang.
"Tapi Istana ini, dengan mentalitas jadulnya itu melarang. Apa sih pikirannya itu? Jadi mereka anggap masih ada gunanya yang namanya breidel dan larangan itu," sebut Fahri.
Dia mengkritisi fenomena yang terjadi akhir-akhir ini. Saat orang banyak ditangkap karena status di media sosial. Salah satunya yang terbaru yakni kasus dosen USU ditangkap karena tulis status aksi terorisme di Surabaya pengalihan isu.
"Tapi kok masih bisa dilarang-larang? Orang menulis status, ditangkap. Bung Ahmad Dhani, salah satunya penulis di Twitter ditangkap. Saya dengar katanya, Twitter-nya yang followernya 2,7 juta diambil alih dengan paksa," terang dia.
Baca juga:
Raker dengan Komisi VIII, Menteri Agama klarifikasi soal daftar 200 mubalig
Soal daftar 200 mubalig, Jokowi sebut 'tanya ke Kemenag saja'
Rekomendasi 200 mubalig dikhawatirkan menimbulkan kecemburuan sosial
MUI akan sertifikasi mubalig di tanah air
ICMI nilai Kemenag tak perlu keluarkan rekomendasi 200 mubalig
Airlangga sebut rekomendasi mubalig hanya konsumsi menteri, tapi bocor ke publik