Warga Magelang Jajakan Beragam Jenis Tembakau dari Seluruh Indonesia, Prospek Menjanjikan
Ada 30 jenis tembakau rasa yang ia jajakan. Dalam sehari ada 70 pembeli yang datang.
Tersedia tembakau dengan berbagai varian rasa.
Warga Magelang Jajakan Beragam Jenis Tembakau dari Seluruh Indonesia, Prospeknya Menjanjikan
Kios Tembakau
Harga cukai rokok terus mengalami kenaikan. Hal ini berdampak pada naiknya harga jual rokok kemasan. Namun kondisi sulit ini dijadikan peluang oleh Fajar Abdul Aziz. Pria asal Temanggung yang kini tinggal di Magelang ini memanfaatkan keadaan tersebut dengan membuka kios tembakau.
-
Mengapa tembakau di Jawa Tengah berkembang pesat? Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan. Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
-
Kenapa produksi tembakau penting bagi Indonesia? Industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Bagaimana tembakau Madura berkembang pesat? Produksi tembakau menunjukkan tren meningkat. Pada 1863 sebanyak 264 pikul, tahun 1864 sebanyak 320 pikul dan tahun 1865 sebanyak 320 pikul.
-
Mengapa Machlim Watson berbisnis tembakau di Bojonegoro? Potensi tembakau Bojonegoro membuat Machlim Watson, warga negara Inggris tertarik datang dan berbisnis komoditas berjuluk emas hijau itu di Bojonegoro.
-
Bagaimana tembakau masuk ke Nusantara? Para penjajah bangsa Eropa membawa benih tembakau pada wilayah yang dijajahnya. Salah satunya adalah kawasan Nusantara. Diduga benih tembakau pertama kali dibawa ke Nusantara oleh bangsa Portugis.
-
Siapa yang memperkenalkan tembakau di Temanggung? Berdasarkan cerita tutur masyarakat, tradisi ini dimulai oleh seorang tokoh setempat bernama Ki Ageng Makukuhan.'Suatu ketika Ki Ageng Makukuhan ini sakit. Dalam sakit itu ia mendapat wahyu untuk memetik daun yang ditanam dari hasil butiran benih itu. Setelah itu dipetik dan digunakan untuk pengobatan beliau,' kata Budayawan Temanggung, Sutopo.
Dengan menyewa sebuah kios berukuran 2,5x3 meter persegi, ia memajang berbagai macam jenis tembakau. Ada 50 jenis tembakau murni atau orisinal yang dijual di kiosnya. Kiosnya memang tidak terlalu besar. Namun berbagai peralatan melinting tembakau juga tersedia di kios tersebut. Bahkan beberapa merek kopi dari hasil industri rumahan bisa dibeli di sana. Sumber foto: IG @toko_sepodo
Meski lokasinya terhitung kurang strategis, tetapi kios yang beralamat di Jalan Tentara Genie Pelajar, Kampung Dopoh, Magelang itu tetap ramai.
Sepodo memiliki arti “dari sesama”. Harapannya nama tersebut dapat merepresentasikan kios tembakau tersebut yang hadir untuk semua kalangan serta menghadirkan tembakau berkualitas dengan harga yang terjangkau. Kepuasan pelanggan adalah tujuan utamanya.
Ada 30 jenis tembakau rasa yang ia jajakan. Dalam sehari ada 70 pembeli yang datang.
Selain tembakau murni, Aziz juga menyediakan tembakau rasa atau aroma.
Tembakau dari Seluruh Nusantara
Kios tembakau yang buka sejak tahun 2021 ini tidak cuma menyediakan tembakau murni yang berasal dari daerah sekitar Temanggung dan Wonosobo. Namun juga ada yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Nusa Tenggara. “Yang paling laris tembakau orisinal, yang dari Temanggung,” kata Aziz. Harga jual tembakau murni untuk setiap ons-nya mulai dari Rp20 ribu. Paling mahal adalah jenis sepetung yang dibanderol dengan harga Rp80 ribu. Dalam sebulan ia mampu menjual tembakaunya antara 50 sampai 60 kilogram.
Prospek bisnis tembakau ini rupanya menjanjikan. Dalam sebulan omzetnya rata-rata mencapai Rp18-22 juta. Berkat penghasilan itu, Aziz mampu membuka cabang di Tempuran, lalu di daerah Saragan, Kabupaten Magelang. “Karena masih baru, hasilnya rata-rata per bulan dari dua kios itu antara Rp10 sampai Rp12 juta,” pungkasnya dikutip dari Liputan6.com