Didesak Mundur Dari PAN, Bara Hasibuan Bilang 'Saya Ikut Dirikan Partai Ini'
Internal Partai Amanat Nasional (PAN) terus bergolak. Kali ini, Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan didesak mundur oleh beberapa kader lintas daerah. Mendengar hal itu, Bara Hasibuan angkat bicara. Dia mengaku belum mengetahui keberadaan surat desakan mundur tersebut.
Internal Partai Amanat Nasional (PAN) terus bergolak. Kali ini, Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan didesak mundur oleh beberapa kader lintas daerah.
Mendengar hal itu, Bara Hasibuan angkat bicara. Dia mengaku belum mengetahui keberadaan surat desakan mundur tersebut.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Saya belum diberitahu oleh DPP akan ada eksistensi surat tersebut. Saya belum diberitahu oleh DPP bahwa ada surat yang beredar yang mendesak saya untuk mundur atau dipecat," kata Bara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/1).
Bara mengaku tidak mengetahui alasan desakan mundur itu. Dia juga merasa tidak memiliki kesalahan apapun dan akan berusaha mempertahankan jabatannya.
"Oh iya (mempertahankan) karena saya tidak merasa ada yang salah dengan apa yang saya lakukan. Dan saya adalah Waketum DPP, saya juga ikut mendirikan partai ini," ungkapnya.
Dia menegaskan, selama ini ia tidak pernah menerima peringatan apapun terkait sikapnya terutama mendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf. Baik dari DPP ataupun dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Tapi yang jelas apa yang saya lakukan adalah membela para kader yang memberanikan diri untuk mendeklarasikan diri mendukung Jokowi. Itu saja. Itu demi soliditas dari partai," ucapnya.
Diketahui, Bara Hasibuan didesak mundur oleh 106 kader PAN karena dianggap menyimpang dari keputusan partai untuk mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno. Kader yang mendesak mundur kebanyakan berasal dari Barisan Muda (BM) PAN, berikut isi surat desakan mundur tersebut.
Salam
Semoga saudaraku senantiasa dalam Rahmat Dan lindungan Allah Swt suskses dalam menjalankan segala aktivitasnya amien.
Bahwa Partai Amanat Nasional dalam Pilpres 2019 Memutuskan Mendukung Dan memenangkan Pasangan no urut 02 H. Prabowo Subianto dan H. Sandiaga Salahuddin UNO sebagai Calon Presiden Dan Calon Wakil Presiden Pemilu 2019. Sebagaimana Amanat Rakernas PAN 9 Agustus 2018 di Jakarta.
Berdasarkan hal tersebut, kami atas nama Kader Partai Amanat Nasional menyampaikan Surat Terbuka kepada Pimpinan DPP PAN Terkait adanya salah satu Fungsionaris DPP PAN yang juga Sebagai anggota DPR RI dapil Sulut saudara Bara Hasibuan, yang dengan sengaja dan sadar telah Melanggar Keputusan Rapat Kerja Nasional PAN Jakarta, Kamis 9 Agustus 2018.
Bahwa Saudara Bara Hasibuan tidak Mendukung Dan memenangkan Pasangan no urut 02 Prabowo Sandi Capres Cawapres Pemilu 2019 sesuai Keputusan Rakernas PAN 2018 Justru sikapnya mendukung capres petahana Joko Widodo-Ma'ruf.
Atas pelanggaran tersebut kami mendesak Pimpinan DPP PAN agar Mengambil Sikap tegas, yaitu Recall dari Keanggotan DPR RI Dan Pecat dari Keanggotan PAN. Demi menegakkan aturan dan marwah Partai.
Demikian Surat Terbuka ini kami sampaikan atas Perhatiannya kami ucapkan terima kasih..
Salam
Jakarta, 29 Desember 2018
Baca juga:
Demokrat Ingin KPU Biarkan Capres Keluarkan Kemampuan Ide Kelola Negara
Penuhi Panggilan Bawaslu Bogor, Anies Diperiksa di Bawaslu Pusat
Kubu Jokowi Merasa Diuntungkan Pemaparan Visi Misi Dibatalkan KPU
Tim Jokowi: Kubu Prabowo-Sandiaga Takut, Minta Debat Capres Dihapus
Kubu Jokowi Sebut Tim Prabowo yang Minta Bocoran Pertanyaan Debat
Tak Dukung Prabowo-Sandi, Bara Hasibuan Didesak Mundur dari PAN
Fahri Hamzah Sebut Peran Panelis Debat Capres Bisa Diragukan