Diserang soal kemiskinan di Jateng, ini pembelaan Ganjar Pranowo
Diserang soal kemiskinan di Jateng, ini pembelaan Ganjar Pranowo. Kemiskinan di Jawa Tengah menjadi peluru para lawan politik Ganjar Pranowo jelang Pilgub Jateng 2018. Dipimpin Ganjar, angka kemiskinan di Jateng dinilai masih sangat tinggi.
Kemiskinan di Jawa Tengah menjadi peluru para lawan politik Ganjar Pranowo jelang Pilgub Jateng 2018. Dipimpin Ganjar, angka kemiskinan di Jateng dinilai masih sangat tinggi.
Menanggapi kritik tersebut, Ganjar mengakui bahwa angka kemiskinan selama dirinya memimpin hanya turun satu persen. Namun menurut dia, persoalan kemiskinan harus ada kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah.
"Kalau stagnan nggak. Turun tapi pelan-pelan. Wong saya juga gregeten kok. Saya juga gregeten sama. Di Kabupaten/kota sama. Di nasional juga sama. Bahkan kemarin saya mendampingi Pak Presiden, Pak Jokowi pun kita juga berpikir yang sama. Maka kemudian polanya tidak bisa dengan seperti itu. Maka harus keroyokan ya. Mesti royokan. Bahwa itu menjadi prioritas ya," aku Ganjar usai daftar cagub Jateng di DPD PDIP Jalan Brigjen Sudiarto, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (11/8).
Bahkan, menurut suami Siti Atikoh Supriyanti ini, APBN pun tidak cukup untuk memberantas kemiskinan yang ada di seluruh pelosok Tanah Air Indonesia ini. Untuk itu, baginya perlu adanya program terobosan seperti melalui dana CSR, Baznas, Zakat, Infak dan Sodaqoh dalam memberantas kemiskinan.
"Bahkan kalau kita mengambil angel budget maka nggak cukup kalau ambil APBN. Inovasinya harus ada. Maka sekarang kita royok dengan CSR, database-nya dikuatkan, kemudian program diarahkan dan fokus pada mereka yang miskin. Sekarang kita dorong Baznas, Zakat, Sodaqoh, Infak itu juga kita arahkan ke sana. Kalau tidak mau royokan nggak bisa," kata politikus PDIP ini.
Dalam beberapa kesempatan bertemu dan mendampingi kunjungan kerja dengan Presiden Jokowi, termasuk kemarin di Solo, Ganjar pun juga sering membahas upaya bersama memberantas kemiskinan.
"Lagi-lagi, setengah hari kita mendampingi Pak Presiden kunjungan di Solo, saya berbincang banyak sama beliau soal antara lain penanggulangan kemiskinan ini. Saya sampaikan ke beliau, bapak kalau ini tidak diroyok nggak bisa. Penerima raskin, taruh dia miskin kalau ada keluarga otomatis dia penerima KIB. Kemudian penerima Kartu Sehat juga. Kalau ini sudah diberikan, maka bantuan-bantuan yang lain yang sifatnya profesi juga mestinya bisa masuk. Umpama dia petani, umpama dia nelayan, mesti dapat ini. Sehingga pengentasannya dengan cepat," ungkapnya.
Ganjar mengaku jika serangan soal kemiskinan dari beberapa calon yang akan maju Pilgub Jateng 2018 sebagai cambuk dirinya karena tidak gampang menurunkan kemiskinan di Jateng dengan cepat.
"Tapi saya menerima kritik dengan senang karena memang ini pekerjaan yang berat. Saya sendiri yang mengalami berat," ungkapnya.
Ganjar justru membenarkan pernyataan Wakil Walikota Magelang Widyonindito yang mengungkapkan turunnya angka kemiskinan selama dirinya memimpin hanya 1 persen. Sehingga, upaya Ganjar sampai saat ini untuk menemukan formula atau metode menurunkan angka kemiskinan cepat belum membuahkan hasil.
"Iya (Statemen Walikota Magelang turunya hanya 1 persen?), Iya mas. Bahkan, nol koma sekian. Ya satu persen lah. Memang belum ada teori yang bisa njeglek (turun drastis) begitu cepet yah. Apalagi dengan hybrid ekonomi yang ekstra seperti. Tapi saya tidak akan mengelak untuk mencari salah ya," katanya.
Ganjar menambahkan, persoalan kemiskinan ini tidak hanya persoalan di Jawa Tengah saja, namun juga persoalan nasional yang harus secara bersama-sama diselesaikan.
"Saya kira kita sudah sadar betul kok bagaimana mencari solusi yang lebih sistematis secara nasional. Kan tidak ada secara nasional yang njeglek. Kalau ada hanya satu daerah yang mereka mendapatkan hanya insentif saja," pungkasnya.
Baca juga:
Kader PDIP saling sikut di kandang Banteng
Daftar cawagub, Wali Kota Magelang sindir kemiskinan di era Ganjar
Bupati Kudus yakin Megawati pilih yang terbaik buat Pilgub Jateng
Potret kemiskinan Jateng, peluru buat tembak Ganjar Pranowo
Besok, Ganjar Pranowo daftar Cagub Jateng ke PDIP
Ganjar-Heru resmi daftar penjaringan PDIP untuk Bacagub Jateng 2018
Ganjar ingin dipasangkan lagi dengan Heru di Pilgub Jateng 2018
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Apa tugas penting yang diberikan PDIP kepada Ganjar Pranowo? “Tetap bersama rakyat,” tulis Ganjar di samping tanda tangan yang ia bubuhkan. “Kalau saya diminta atau tidak diminta, kalau kader ya harus siap,” tegasnya Ganjar saat diwawancara di gedung BCIS."Dulu dari dulu juga saya sering keliling ikut kampanye di banyak Pilkada gitu ya. Itu sudah melekat dalam diri, kalau kader ya harus begitu,” tambahnya.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa yang disebut sebagai pilihan realistis bagi PDIP untuk mendampingi Ganjar Pranowo? Bagi pengamat politik dari Unsoed Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo, pemilihan Mahfud MD merupakan pilihan rasional dari PDIP. “Saya pikir pilihan rasionalnya begitu. Ketika Cak Imin (Muhaimin Iskandar) diambil oleh Anies Baswedan, tentu pilihan PDIP mengarah pada kader-kader NU. Nah siapanya itu mereka akan berhitung tentang kekurangan dan kelebihannya,” kata Indaru dikutip dari ANTARA.