Ditanya Boleh Pilih Pemimpin Gemoy, Anies: Bebas, Asal Bukan Dadakan
Ditanya Boleh Pilih Pemimpin Gemoy, Anies: Bebas, Asal Bukan Dadakan
Selain itu harus dilihat rekam jejak dari pemimpin tersebut
- TPN Ganjar-Mahfud Tegaskan Peran Penting Pemilih Pemula di Pilpres 2024
- Cak Imin Ajak Warga Pilih Pemimpin dari Rekam Jejak: Silakan Dibandingkan yang Sungguh-Sungguh dan Bergimik Ria
- Dukung Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid: Saya Pilih PSI untuk Pemilu
- Kasus Panji Gumilang, Penyidik Periksa 3 Saksi Ahli dan Barang Bukti
Ditanya Boleh Pilih Pemimpin Gemoy, Anies: Bebas, Asal Bukan Dadakan
Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan ditanya apakah boleh atau tidak memilih pemimpin gemas asoy alias gemoy.
Menurutnya, publik bebas memilih pemimpin siapapun karena hal tersebut merupakan hak dari setiap warga negara Indonesia.
"Emang boleh? Boleh enggak tuh? Boleh enggak? Bebas! Anda mau pilih karena keriting, karena warna matanya boleh, karena warna kulitnya, boleh. Karena apapun juga boleh, apapun juga boleh,"
kata Anies, di acara 'Desak Anies episode 5 Banjarmasin', di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, disiarkan secara daring, Selasa, (5/12).
Anies menegaskan, siapapun berhak untuk dipilih dan memilih. Sehingga, tidak ada larangan terkait hal itu dalam kontestasi Pillres 2024.
"Jadi republik ini itu tidak ada larangan untuk dicalonkan dan tidak ada larangan untuk memilih alasan dalam memilih pasangan atau calon, jadi enggak ada larangan sama sekali, jadi tidak ada," tegas Anies.
Kendati demikian, dia mengingatkan dalam memilih sosok pemimpin harus juga melihat rekam jejaknya. Anies menekanan pengalaman menjadi pemimpin harus dipertimbangkan.
"Dia pernah memimpin tidak? Kalau tidak pernah memimpin, apa yang bisa kita harapkan besok ketika dia dapat tugas. (Jadi) pertanyaan tuh," ucap Anies.
Selain itu, pemilih harus cermat sosok itu pemimpin dadakan atau tidak. "Dia memimpin dadakan atau memimpin sejak kecil. Ini pertanyaan ini," imbuh Anies.