Ditegur kubu Ical karena dorong Munas, ini kata Akbar Tandjung
Akbar Tandjung tak mau ambil pusing dengan kecaman tersebut.
Petinggi Golkar kubu Aburizal Bakrie menggelar rapat konsultasi di Bali untuk merapatkan barisan demi menyikapi beberapa hal penting. Salah satu butir yang dihasilkan dalam rapat tersebut, yaitu mengecam sikap Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung yang mendesak Golkar menggelar Munas untuk mengakhiri dualisme.
Lantas apa tanggapan Akbar Tandjung dikecam kubu Ical?
Akbar Tandjung tak mau ambil pusing dengan kecaman tersebut. Sebab, seharusnya kubu Ical mendengarkan sarannya menggelar Munas karena dirinya menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar yang memiliki wewenang memberikan pertimbangan dalam hal apapun.
"Wantim itu resmi, produk partai dan Munas. Kita punya hak. Munas itu saran kami dan sesuai UU. Bisa diterima atau tidak," kata Akbar di AT Institute, Pancoran, Jakarta, Selasa (5/1).
Mantan Ketua DPR ini juga geram dengan langkah Kubu Ical yang menggelar rapat konsultasi. Terlebih, dia tidak diundang dalam rapat yang digelar di Bali tersebut.
"Sebagai info saya sebagai Ketua Wantim enggak tahu soal rapat itu. Harusnya kan saya dikasih tahu," katanya.
Dalam rapat konsultasi tersebut menghasilkan delapan butir keputusan. Selain memberikan teguran kepada Akbar Tandjung, rapat tersebut juga memutuskan bahwa Golkar kubu Ical akan memberikan dukungan terhadap pemerintahan Jokowi-JK.