Diusung PDIP, pasangan cawalkot Pekalongan ini malah hina partainya
Kader PDIP meminta pengurus mencabut rekomendasi yang telah diberikan kepada pasangan Alex dan Saelan.
Ratusan kader PDIP Kota Pekalongan Jawa Tengah menggeruduk Kantor DPC PDIP setempat di Jalan Jawa, Kota Pekalongan, Jawa Tengah Minggu (15/11). Massa menuntut kepada pengurus partai, agar rekomendasi kepada calon wali kota Alf Arslan Junaid (Alex) dan wakil wali kota Saelan dicabut.
Massa juga menuntut mengembalikan uang mahar politik yang telah diberikan Alex kepada partai untuk rekomendasi. Karena Alex terbukti telah menghina partai mereka saat menggelar kampanye.
Sebelum datang, para kader melakukan long march dari posko ranting masing-masing di Kota Pekalongan. Dengan membawa atribut partai, spanduk dan poster-poster berisi unek-unek mereka.
Beberapa perwakilan dari setiap posko bergantian memberikan orasi, tepat di markas PDIP Kota Pekalongan.
Bintoro salah satu relawan, mengatakan pihaknya kesal dengan ucapan Alex yang telah menghina partainya. "Partai kami disebut partai pecundang, kami juga jengkel kepada pengurus partai. Karena tidak transparan terhadap dana yang diberikan oleh Alex," ucapnya.
Dia menambahkan, protes ini disebabkan pernyataan Alex yang mengatakan bahwa dalam pilkada kali ini, dirinya hanya didukung partai-partai kecil. Alex juga mengklaim, popularitasnya didapat karena usahanya sendiri bukan dukungan partai.
Alex diketahui memberikan mahar politik dengan total Rp 3,91 miliar agar mendapat rekomendasi dari PDIP untuk maju di Pilkada Kota Pekalongan.
Biaya Rp 1 miliar diberikan saat meminta rekomendasi PDIP, serta sisanya untuk mengawal agar bisa direkomendasikan oleh DPP PDIP.
"Kami memintas agar Alex meminta maaf pada kader dan simpatisan. Serta meminta pengurus mengembalikan uang haram tersebut," tegas Bintoro.
Setelah puas berorasi, massa melakukan penyegelan pada kantor tersebut. Kemudian massa berangsur bubar menuju pos ranting masing-masing.
Baca juga:
Menteri Luhut harap konflik parpol tak pengaruhi pelaksanaan Pilkada
Masih banyak kekurangan, ajang pilkada serentak terkesan nekat
Bawaslu, napi bebas bersyarat tidak sah jadi calon kepala daerah
Pendaftaran calon pilkada banyak kendala, Bawaslu beri KPU nilai 8
Jelang Pilkada, dana bansos selalu rawan diselewengkan
Pilkada di daerah ini memanas karena KPU gugurkan calon
Jago PDIP di Lampung Timur digugurkan, Bawaslu segera buat keputusan
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.