Djan Faridz berulang kali peringatkan Lulung kembali ke DPP PPP
Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Djan Faridz mengumumkan pemecatan Ketua DPW PPP DKI, Abraham Lunggana atau Haji Lulung. Djan mengatakan bahwa pemecatan dilakukan karena Lulung mendukung Anies-Sandi.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muktamar Jakarta, Djan Faridz mengumumkan pemecatan Ketua DPW PPP DKI, Abraham Lunggana atau Haji Lulung. Djan mengatakan bahwa pemecatan tersebut dilakukan karena Lulung telah menyatakan secara terang-terangan dukungannya kepada pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi).
Selain itu, Djan juga menjelaskan bahwa pemecatan tersebut tidak dilakukan begitu saja. Namun, kata dia, setelah DPP PPP melakukan peringatan hingga tiga kali terhadap Haji Lulung.
"Pada hari Kamis kami DPP PPP rapat lengkap membicarakan khususnya gerakan daripada DPW DKI. Sejak awal, kami sudah berulang kali melayangkan surat peringatan karena DPW DKI tidak mengikuti apa yang sudah digariskan oleh DPP dan tentunya kami ingin sekali menarik mereka kembali ke rumah besar umat Islam kembali ke pangkuan DPP," kata Djan di Kantor DPP PPP, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (13/3).
Namun, Djan menyatakan bahwa langkah tersebut tidak berhasil. Padahal menurutnya, DPP siap menghapus kesalahan mereka jika menyatakan akan kembali bergabung dan mengikuti aturan DPP.
"Kami ingin sekali mereka itu bersatu kembali dengan DPP, melupakan masa yang sudah lalu meskipun mereka sudah mendapatkan peringatan 1 , 2 dan 3 kami bersedia untuk menghapuskan peringatan tersebut. Tapi ternyata, apa yang kami harapkan tidak tercapai malah beliau secara demonstratif menyampaikan dukungan kepada paslon yang berbeda sama sekali dengan DPP. Nah semalam kami mengadakan rapat kembali dan semua pengurus DPP menyatakan sepakat untuk memecat," jelas Djan.
Djan mengungkapkan sudah menjalin komunikasi dan sudah diberikan peringatan berkali-kali namun tidak digubris. Menurut Djan, Haji Lulung juga sudah diundang ke DPP untuk dimintai konfirmasi secara langsung.
"Sudah pernah ketemu namun berbeda pendapat dengan DPP jadi sulit karena menyangkut AD ART. Mereka sudah mendapatkan peringatan 1 , 2 dan 3 jadi sekarang tinggal lakukan pemecatan. Mereka sudah diundang berulang-ulang, kita sudah berusaha merangkul mereka. Kita undang mereka, kita ajak ngobrol mereka kita jelaskan kebijakan DPP ini bukan semata-mata mendukung calon karena menginginkan materi kami mendukung paslon ini karena mereka berkomitmen dan mereka akan memanfaatkan kesempatan untuk umat islam," terang Djan.
"Hari ini saya mencoba menelpon berulang-ulang untuk menyampaikan kepada beliau masih ada kesempatan gabung menyatakan kembali ke DPP tapi enggak diangkat hahahaha," lanjut Djan sambil tertawa.
Djan menilai imbauan dari DPP yang tidak diindahkan akhirnya membuat DPP sepakat untuk memecat Lulung selaku Ketua DPW DKI.
"Termasuk anggota DPRD yang mengikuti jejak beliau menyatakan dukungan pada paslon yang tidak sepaham dengan DPP, ini adalah tindakan kami terakhir, kami tidak ingin terpecah belah," tegas Djan.
Djan mengaku tidak ingin PPP dicap sebagai partai yang terpecah belah karena dukungannya berbeda. Ia ingin menegaskan kepada masyarakat bahwa PPP tetap konsisten mendukung pasangan Ahok-Djarot.
"Kami tidak ingin dianggap partai yang berkaki seribu, kaki kami itu satu. Kami hanya mendukung paslon Ahok-Djarot karena mereka yang menandatangani kontrak dengan partai PPP untuk melaksanakan program-program yang pro umat Islam," tegasnya.
Namun Djan memastikan bahwa ke depannya hubungam silaturahmi dengan Lulung dan bawahannya akan tetap terjalin dengan baik. Tetapi hubungan secara organisasi kepartaian, kata Djan, tegas dikeluarkan PPP dengan memecat Haji Lulung.
"Hubungan tali silaturahmi saya dengan beliau tetap, tapi hubungan organisasi kita tegas bahwa beliau keluar dari PPP, tidak ada lagi di partai. Tapi persaudaraan tetap, enggak mungkin saya putuskan. Perbedaan pendapat itu bukan berarti tali silaturahmi beliau dengan saya terputus," tandas Djan.
Baca juga:
Lulung: Saya sudah lama minta dipecat sama Djan Faridz
Djan Faridz pecat Haji Lulung karena tak mau dukung Ahok
Djan Faridz senang jika PPP Romi dukung Ahok-Djarot
PPP kubu Romi serang balik Djan Faridz soal Pilgub DKI Jakarta
Saat Djan Faridz sepelekan PPP Romi karena AHY kalah Pilgub DKI
Djan Faridz sebut PPP kubu Romi tak punya massa, buktinya Agus kalah
Partai pengusung Ahok minta putaran dua tak ada lagi isu SARA
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Ayu Ting Ting dilamar oleh Muhammad Fardhana? Dilamar Sang Kekasih, 8 Foto Ayu Ting Ting Sebut Doanya Dijawab Allah SWT "Saya sebelumnya tidak menyangka, rasanya seperti dalam mimpi, Allah menjawab doa-doaku," ujar Ayu Ting Ting di kawasan Depok, Jawa Barat, pada Rabu (14/2/2024).
-
Di mana Lodji Papak Juwangi berada? Bangunan tua itu dikenal dengan nama “Lodji Papak Juwangi” yang berlokasi di area Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Telawa, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali.
-
Kapan Adipati Lumajang meninggal? Adipati Lumajang, (Putra/Cucu Suropati), meninggal dilereng selatan Gunung Semeru pada tahun 1767.
-
Apa yang dilakukan Ayu Ting Ting, Fardhana, dan Bilqis saat Lebaran? Kembali bersatu dalam suasana fitri, Ayu Ting Ting dan Lettu Fardhana akhirnya dapat berkumpul bersama Bilqis lagi, menambah kebahagiaan dalam keluarga kecil mereka.
-
Kapan Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardana akan bertunangan? Seperti yang kita ketahui, mereka berdua akan bertunangan pada bulan Februari 2024.