Djarot bilang video kampanye buat cegah kerusuhan 1998 SARA terulang
Djarot bilang video kampanye buat cegah kerusuhan 1998 SARA terulang. Video kampanye terbaru Ahok dan Djarot mendapat banyak kritik karena dianggap menyebar kebencian dan SARA. Namun Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat menganggap tidak ada masalah.
Video kampanye terbaru Ahok dan Djarot mendapat banyak kritik karena dianggap menyebar kebencian dan SARA. Namun Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat menganggap tidak ada masalah dengan video kampanye mereka.
Djarot menjelaskan niat membuat video tersebut agar kejadian 1997-1998 silam, tidak terulang.
Sepanjang Pilkada DKI Jakarta 2017 banyak sekali isu soal suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Sehingga, dia mengharapkan, kejadian kerusuhan pada 1997-1998 tidak terjadi karena meninggalkan trauma di warga Indonesia.
"Saya sudah nonton dan itu benar dan itu (yang ada di video) terjadi kok, kita inget tahun 97-98 itu saya pikir itu tujuannya saya pikir untuk menunjukkan jangan sampai terjadi lagi kejadian seperti itu," katanya di Kemanggisan Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (10/4).
Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, pesan lain yang ingin disampaikan video tersebut adalah plurarisme Jakarta. Di mana warga yang tinggal di ibukota bukan hanya terdiri atas satu suku, agama, ras dan antar golongan.
"Supaya kita sadar betul agar Jakarta dan Indonesia itu adalah Bhinneka, plural. Itu satu fakta, satu kenyataan. Maka mari kita rawat Bhinneka itu dengan baik," jelasnya.
Video itu menurut Djarot lebih berisi harapan Jakarta yang plural dan mengedepankan bhinneka tunggal ika. Sementara untuk pidato Djarot pada video tersebut direkam ketika dirinya dan tim melakukan kampanye akbar di Parkir Timur Senayan.