Djarot dan Bawaslu DKI rapat terkait penolakan saat kampanye
Djarot dan Bawaslu DKI rapat terkait penolakan saat kampanye. Djarot tiba di Kantor Bawaslu DKI Jakarta sekitar pukul 19.10 WIB dengan menggunakan kemeja kotak-kotak andalannya. Tak banyak yang disampaikan oleh Djarot kepada awak media. Dirinya langsung masuk ke kantor Bawaslu.
Calon wakil Gubernur DKI Jakarta petahana Djarot Saiful Hidayat memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta terkait penolakan warga di sejumlah kawasan yang berada di Jakarta. Djarot tiba di Kantor Bawaslu DKI Jakarta sekitar pukul 19.10 WIB dengan menggunakan kemeja kotak-kotak andalannya.
Tak banyak yang disampaikan oleh Djarot kepada awak media. Dirinya langsung masuk ke kantor Bawaslu. Djarot langsung diterima oleh beberapa pimpinan Bawaslu DKI Jakarta. Pertemuan tersebut dilakukan secara tertutup dan awak media hanya dipersilakan mengambil beberapa gambar sebelum pertemuan berlangsung.
"Silakan teman-teman media yang ingin mengambil gambar, setelah itu pertemuan kita lakukan tertutup," ujar Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufri kepada awak media, Jalan Danau Agung III No 5, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa (15/11).
Sebelumnya, Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat telah melaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) terkait aksi penolakan sejumlah pihak saat pasangan calon nomor urut dua di Pilgub DKI itu melakukan kampanye atau blusukan.
Anggota Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Wibi Andrino mengatakan, akan terus mengawal pelanggaran yang telah dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab tersebut. Rencananya Bawaslu akan memanggil mereka yang terkait dugaan penolakan.
"Bawaslu memanggil pengawas Kelurahan dan Kecamatan untuk menghimpun bukti bukti terkait dugaan penolakan atau perampasan hak untuk berkampanye oleh oknum-oknum yang mengaku masyarakat Kedoya dan Kembangan," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (11/11).