DPP PKB belum putuskan bakal tarik dukungan dari Sandiaga Uno
Sebelumnya, DPW PKB DKI menyatakan siap membuat poros baru jika Gerindra menyetujui pasangan Sandiaga-Mardani Ali Sera.
Dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap bakal calon Gubernur DKI dari Gerindra Sandiaga Uno tampaknya telah membuat pengurus DPW PKB DKI Jakarta meradang. DPW PKB DKI bahkan telah menyatakan siap membuat poros baru jika Gerindra menyetujui pasangan Sandiaga dan kader PKS Mardani Ali Sera.
Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan DPW PKB DKI belum memberikan usulan soal rencana pembentukan poros baru. DPP PKB, katanya, juga belum membahas apapun soal wacana itu.
"Iya kita belum dihubungi untuk bahas usulan ini," kata Daniel saat dihubungi, Selasa (13/9).
Ditambahkannya, DPP PKB juga belum mengambil keputusan apakah akan menarik dukungan dari Sandiaga Uno. Sebelumnya, PKB telah mengumumkan mendukung Sandiaga Uno sebagai calon pesaing Basuki Tjahaja Purnama di Pilgub DKI 2017.
"Belum, dibahas saja belum. Karena belum ada laporan dari DPW. Tergantung peta politik terakhir dan hasil survei," tegas Daniel.
Sebelumnya, Ketua DPW PKB DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan alasan penarikan dukungan tersebut karena Gerindra memberikan sinyal untuk menyetujui duet Sandiaga-Mardani ketimbang kader pilihannya.
"Kayaknya PKB tarik dukungan dari Sandiaga Uno," kata Abdul saat dihubungi, Minggu (11/9).
Aziz mengaku tidak dilibatkan dalam atas dukungan PKS atau wacana duet Sandiaga-Mardani tersebut. Selain itu, lanjutnya, apabila Gerindra lebih memilih Mardani, maka niat PKB mendorong Sekda DKI Saefullah sebagai bakal calon wakil gubernur gagal.
"Karena PKB enggak diajak bicara bang. Enggak diajak duduk bareng selaku partai koalisi pendukung Sandiaga," klaimnya.
Pihaknya juga mempertimbangkan membuat poros baru. Untuk membentuk poros baru, Aziz mengklaim tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, di antaranya PPP, Partai Demokrat, dan PAN.
"Kalau DPP PKB menyerahkan ke DPW. Yang sudah fix (akan membentuk koalisi) PPP, PKB dan Partai Demokrat. Kalau PAN belum," tutupnya.