Dua Menterinya Dicopot, PDIP: Kesempatan Jokowi untuk Mengkonsolidir Kekuasaannya
Apakah soal kinerja atau unsur subjektif politis. Namun Djarot berkeyakinan, jawabannya adalah yang kedua.
DPP PDI Perjuangan (PDIP) menduga ada masalah besar yang sedang terjadi atas keputusan reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi hari ini, Kamis (19/8/2024). Diketahui, dua menteri yang dicopot adalah Menkum HAM Yasonna Laoly dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat menjelaskan, masalah dimaksud didasari dari masa kerja para menteri pengganti yang diketahui tidak sampai 60 hari atau tepatnya hanya 43 hari, jelang berakhirnya pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
Djarot menduga-duga, alasan yang menyebabkan Yasonna yang diketahui adalah kader PDIP dicopot. Apakah soal kinerja atau unsur subjektif politis. Namun dia berkeyakinan, jawabannya adalah yang kedua.
“(Apa) karena Pak Yasonna mungkin ditegur karena tidak meminta persetujuan kepada presiden atas pengesahan perpanjangan kepengurusan DPP Partai kemarin?” heran Djarot saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro Jakarta Pusat, Senin (19/8).
Djarot melanjutkan, dugaan kedua, apakah alasan pencopotan Yasonna adalah karena yang bersangkutan menghadiri deklarasi PDIP kepada Edy Rahmayadi sebagai calon gubernur Sumatera Utara. Sehingga, Edy nantinya akan bertarung melawan menantu Jokowi Bobby Nasution.
“Apakah Pak Yasona diberhentikan karena sebagai kader partai beliau kemarin mengikuti acara deklarasi di Medan yaitu deklarasi untuk mencalonkan Pak Eddy Rahmayadi?” heran Djarot lagi.
Maka dari itu, Djarot melihat reshuffle di pemerintahan Jokowi kali ini dimaksudkan bertujuan untuk kepentingan pribadi. Tujuannya, untuk mengkonsolidasikan kekuasaan agar terus melanggeng meski sudah lengser dari kursi kepala negara.
“Kami anggap bahwa ini merupakan suatu peristiwa politik dan menjadi kesempatan dari Pak Jokowi untuk mengkonsolidir kekuasaannya, kekuatannya dalam rangka mengontrol atau mendesakkan orang-orangnya pada pemerintahan yang akan datang itu,” jelas Djarot.
PDIP: Ada Udang Dibalik Batu
Senada dengan itu, Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri juga menyatakan wajar jika publik menganggap pencopotan menteri yang dilakukan Jokowi adalah sebuah tindakan yanf mengandung unsur “ada udang dibalik batu”.
Dia pun mengingatkan, suatu kebijakan negara yang berbasis kepentingan pribadi maka akan menghasilkan hal tak baik bagi rakyat.
"Jadi sekali lagi kalau segala macem untuk kepentingan pribadi keluarga itu tidak baik untuk bangsa dan implikasinya akan sangat membebani presiden terpilih berikutnya,” kata Rokhmin.
“Kalau keputusan itu hanya untuk keluarga dan nepotisme dan politis, itu amat berbahaya bagi Indonesia,” imhuh dia menandasi.