Dulu Anti, Kini Gibran Serius Terjun ke Dunia Politik
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan keseriusannya untuk terjun ke dunia politik. Hal tersebut dibuktikan dengan mendaftarkan diri sebagai anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beberapa waktu lalu.
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan keseriusannya untuk terjun ke dunia politik. Hal tersebut dibuktikan dengan mendaftarkan diri sebagai anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) beberapa waktu lalu.
Tak hanya sampai di situ, Gibran juga ingin mengikuti pertarungan dalam Pilkada Kota Solo 2020 mendatang. Untuk keperluan tersebut, ia mendatangi Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo untuk menanyakan mekanisme pendaftaran yang berlaku. Meskipun peluang melalui DPC tertutup, namun suami Selvi Ananda itu ngotot untuk mendaftar melalui DPD atau DPP.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Bagaimana Gibran menang Pilpres? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Bagaimana DKPP menilai tindakan KPU terkait Gibran? DKPP pun menjatuhkan sanksi berupa peringatan keras terakhir kepada Hasyim karena melanggar kode etik dan pedoman perilaku dalam 4 perkara, masing-masing dengan nomor 135-PKE-DKPP/XII/2023; 136-PKE-DKPP/XII/2023; 137-PKE-DKPP/XII/2023; dan 141-PKE-DKPP/XII/2023.
Di hadapan ratusan peserta diskusi entrepreneur di Novotel Solo, Sabtu (19/10), Gibran mengungkapkan alasannya terjun ke dunia politik.
"Saya ini sebenarnya dari dulu anti dengan politik. Dulu anggapan saya kalau sebagai pengusaha itu bisa memberikan kontribusi ke masyarakat tanpa harus terjun ke politik, prinsip saya dulu seperti itu. Ternyata tidak," ujar dia.
Gibran mengaku mulai terjun ke dunia bisnis sejak usia 23 tahun. Sejak itulah dia bertemu dengan banyak orang, sehingga pandangannya terhadap politik berubah. Melalui politik, dia merasa dapat lebih berbuat lebih banyak terutama dalam membantu orang lain.
"Kalau begini terus (menjadi pengusaha), orang yang bisa saya bantu, saya rangkul, ya cuma gini-gini aja. Sebagai pengusaha saya punya CSR les Bahasa Inggris gratis, muridnya sudah ribuan, ya cuma ribuan ribuan saja yang bisa dibantu. Kalau masuk politik, kalau di Solo ya (bisa bantu) 600 ribu (jumlah penduduk) orang," katanya.
Di hadapan peserta diskusi, Gibran kembali menyatakan keseriusannya terjun ke dunia politik. Saat menemui Wali Kota FX Hadi Rudyatmo yang juga Ketua DPC PDIP Solo itulah, dikatakannya, tidak lain tujuannya adalah masuk ke dunia politik.
"Saya masih akan banyak belajar. Saya juga akan menyerahkan beberapa usaha saya ke Kaesang. Ini saya masih pengusaha juga, masih banyak brand-brand yang akan saya keluarkan," tandasnya.
Baca juga:
Tolak Jalur Independen, Gibran Ngotot Daftar Cawalkot Lewat PDIP
PDIP akan Coret Gibran dari Keanggotaan Jika Maju Pilkada Jalur Independen
Tak Ditemani Selvi dan Jan Ethes, Gibran Pastikan Hadir di Pelantikan Jokowi
Puan Soal Gibran Maju Pilwalkot Solo: Semua Orang Berhak Mencalonkan Diri
PPP Nilai Tak Masalah Gibran Rakabuming Maju Pilwakot Solo
Nasihati Gibran, Fahri Hamzah Singgung Cara Berpolitik Bung Karno