Dulu Jokowi kritik Prabowo soal bagi-bagi kursi, sekarang?
Namun nyatanya, seiring berjalannya waktu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut justru seperti menelan lidahnya sendiri.
Masih ingatkah dengan janji Joko Widodo (Jokowi) saat berkampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) sekitar kurang lebih 2 bulan lalu? saat itu, Jokowi yang saat ini menduduki kursi Presiden negeri ini menyindir saingan Calon Presidennya, Prabowo Subianto, yang membagi-bagi kursi dalam menggalang koalisi besarnya.
Bahkan, Jokowi saat itu berjanji tidak akan mengikuti langkah yang diambil Prabowo tersebut. Namun nyatanya, seiring berjalannya waktu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut justru seperti menelan lidahnya sendiri.
Terbukti dengan banyak Timsesnya masuk dalam jajaran kabinet maupun lembaga tinggi negara lainnya. Sebutnya saja seperti Rini Soemarno yang menjadi Menteri BUMN, Andrinof Chaniago yang menjadi Kepala Bappenas, Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian, Andi Widjajanto menjadi Sekretaris Kabinet Kerja, HM Prasetio menjadi Jaksa Agung, Luhut Pandjaitan menjadi Kepala Staff Kepresidenan dan yang terbaru yaitu Diaz Hendropriyono di kursi Komisaris Telkomsel.
Diaz yang merupakan anak mantan kepala BIN A.M Hendropriyono ini adalah tim sukses pasangan Jokowi-JK pada pilpres lalu. Diaz tercatat sebagai Ketua Umum Kawan Jokowi dan situs Gerak Cepat Jokowi-JK.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik, Arya Fernandez menilai, Jokowi tidak bisa terlepas dari pengaruh dari asal partai politiknya maupun partai yang berkoalisi mendukungnya dalam Pilpres lalu.
"Mewujudkan Kabinet yang lebih banyak diisi oleh para profesional dan ramping itu sulit diwujudkan. Ini menunjukkan pengaruh partai politik tidak bisa dielakkan," ujar Arya ketika di hubungi merdeka.com, Jum'at (2/1).
Lihat juga berita tentang Prabowo Subianto di Liputan6.com
Menurut Arya, tidak sepenuhnya presiden terpilih melepaskan kepentingan partai dan timsesnya. Selain itu, pada saat kampanye Pilpres lalu, Jokowi ingin memberikan sesuatu yang berbeda dengan Prabowo Subianto, walaupun pada kenyataannya tidak sama dengan apa yang dijanjikannya.
"Pertama tidak sepenuhnya presiden terpilih melepaskan kepentingan timsesnya. Kedua memberikan akomodasi mungkin sebelumnya ada deal-deal tertentu entah untuk pak Luhut dan Hendro. Saya kira itu bentuk terima kasih di banyak negara presiden terpilih juga menempatkan orang-orang kepercayaan atau timses di kabinetnya," tandasnya.
Arya menambahkan, sudah selayaknya masyarakat menilai apakah orang-orang yang 'dipinang' Jokowi berkompeten dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
"Apakah orang yang ditunjuk itu berkompeten atau tidak, itu tugas kita menilainya," pungkasnya.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Baca juga:
Tak sanggup permudah izin, Jokowi ancam copot kepala BKPM
Presiden Jokowi pamer turunkan harga BBM dan permudah perizinan
Di hadapan emiten, Presiden Jokowi tak bicara soal pasar modal
Presiden Jokowi buka perdagangan awal tahun di Pasar Tanah Abang
Dibuka Jokowi, IHSG naik 13 poin di awal tahun