Elektabilitas Anies-Cak Imin Terendah di Survei SMRC, Sudirman Said Ungkit Menang Pilgub DKI 2017
Menurut Sudirman, hasil survei yang berkembang saat ini tidak bisa menjadi parameter kemenangan di Pilpres 2024.
Sudirman Said optimis Anies-Cak Imin memenangkan Pilpres 2024 nanti.
Elektabilitas Anies-Cak Imin Terendah di Survei SMRC, Sudirman Said Ungkit Menang Pilgub DKI 2017
Pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kalah saing dengan bakal calon presiden Prabowo Subianto serta Ganjar Pranowo dalam survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Anies dan Cak Imin ada di posisi ketiga.
Juru bicara Anies Baswedan Sudirman Said merespons hasil survei tersebut. Menurutnya, hasil survei yang berkembang saat ini tidak bisa menjadi parameter kemenangan di Pilpres 2024.
Sudirman Said kemudian mengungkit hasil survei Anies Baswedan saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Saat itu, elektabilitas Anies kalah dari kandidat lain.
Namun, hasil Pilgub DKI justru menunjukkan Anies menjadi pemenang.
- Hasil Survei Elektabilitasnya Kalah dari Gibran, Mahfud MD Tanggapi Santai
- Tak Percaya Hasil Survei, Ketua TPN Yakin Ganjar-Mahfud Menang 54 Persen di Pilpres 2024
- Survei Terbaru Capres: Ganjar-Mahfud Ungguli Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin
- Survei SMRC: Jika Pilpres 2024 Dua Putaran, Massa 212 Total Dukung Prabowo
"Pada waktu di DKI kita tahu, bahkan sebagian besar lembaga survei meramalkan tidak akan masuk putaran kedua. Tapi ternyata berjalannya waktu ada momentum, ada simpati publik yang terus mencuat,"
kata Sudirman Said di rumah pemanangan Anies-Imin, Jakarta Selatan, Sabtu (16/9).
merdeka.com
Sudirman mengaku menerima semua hasil survei jelang Pilpres 2024. Namun, hasil survei itu tak membuat pihaknya pesimis untuk terus maju.
"Kita apresiasi hasil apapun, kami malah tanda kutip seperti menikmati underdog. Supaya bergerak dengan lebih lincah," jelas dia.
Sudirman mengaku optimis mantan Gubernur DKI Jakarta itu dapat memenangkan Pilpres 2024 nanti. Terlebih beberapa waktu lalu, ia mengkalim pihak Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) telah menyatakan dukungan untuk pasangan Anies-Imin.
"Pada hari Selasa yang lalu itu KSPSI, itu konfederasi paling besar, itu menyampaikan dukungan resmi dan itu setelah melalui diskusi-diskusi di daerah-daerah, diakumulasi menjadi dukungan secara nasional,"
ungkap Sudirman.
merdeka.com
Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar yang baru dideklarasikan.
Survei digelar pada 5 September melalui telepon setelah Anies-Cak Imin dideklarasikan pada 2 September.
Saat Anies-Cak Imin dihadapkan dengan Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Ridwan Kamil, serta Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Erick Thohir.
Hasilnya, elektabilitas Anies-Cak Imin hanya 16,5 persen. Ganjar-RK unggul dengan angka 35,4 persen dan Prabowo-ET sebagai runner-up dengan elektabilitas 31,7 persen. Responden yang belum menjawab 16,4 persen.
Pendiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan, tidak dapat disimpulkan apakah Anies-Cak Imin mendapatkan respons positif atau negatif setelah dideklarasikan. Karena tidak ada data duet itu sebelumnya.
Hanya saja dalam survei individual, elektabilitas Anies mencapai 20 persen. Maka ketika berpasangan dengan Cak Imin memperlihatkan belum ada kenaikan.
"Artinya, ketika Anies berpasangan dengan Muhaimin, data ini menunjukkan suara Anies belum mengalami kenaikan." Kata Saiful dalam keterangannya, Kamis (14/9)
Ia menjelaskan, selama Anies didukung NasDem, PKS dan NasDem, suaranya ketika dijumlahkan mencapai 20 persen. Ketika dipasangkan dengan Cak Imin hanya 16 persen mencerminkan dukungan itu hanya berasal dari kekuatan dari NasDem dan PKB saja, atau NasDem dan PKS saja.
"Jika suara Anies-Muhaimin sekarang sekitar 16 persen, ini mungkin mencerminkan kekuatan dua partai, bisa PKB dengan Nasdem atau Nasdem dengan PKS," jelas Saiful.
Artinya, Anies tidak atau kurang memiliki pemilih independen karena hanya berasal dari partai pengusung. Anies tidak memberikan efek ekor jas kepada partai pengusungnya.