Erick Thohir soal Cawapres: Saya Tegak Lurus dengan Jokowi
Erick siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan.
Erick mengaku belum ada arahan dari Presiden Jokowi soal Pilpres 2024.
Erick Thohir soal Cawapres: Saya Tegak Lurus dengan Jokowi
Menteri BUMN Erick Thohir tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Pilpres 2024. Erick siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan.
Erick menjawab ini ketika ditanyakan apakah siap menjadi cawapres dari semua kandidat capres 2024 yang ada.
- Erick Thohir Didorong jadi Cawapres, Pengamat: Dia Sangat Dekat dengan Jokowi
- PAN: Erick Thohir Sosok Cawapres Paling Pas untuk Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi
- Erick Thohir Ungkap Isi Pertemuan dengan Jokowi dan Prabowo di Istana Bogor
- Jokowi, Prabowo dan Erick Thohir Bertemu di Istana Bogor, Puan: Supaya Tak Ada Salah Paham
"Loh kan saya bilang tadi ada prosesnya satu apakah proses dari pada koalisi terjadi? Kedua kecocokan antara capres dan cawapres, yang ketiga saya sudah bilang saya tegak lurus sama Bapak Presiden siap di dalam pemerintah siap diluar pemerintah," kata Erick di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (18/7).
merdeka.com
Dari perkembangan politik terkini, Erick mengaku belum ada arahan dari Presiden Jokowi soal Pilpres 2024.
"Belum, nanti kalau udah pesan dikasih tahu ya. Sekarang belum soalnya," ucap Ketum PSSI ini.
Erick menyebut, jika pun sudah terjadi kesepakatan soal capres-cawapres, ia ingin meminta lebih. Dalam arti, ke mana arah negara ini akan dibawa. "Kalaupun terjadi kesepakatan saya bilang saya perlu lebih. Lebihnya apa? Bukan kesepakatan politik tetapi kesepakatan negara ini mau dibawa kemana," ujarnya. "Jangan kita hanya bicara kekuasaan tetapi kondisi rakyat tidak baik baik saja, ekonomi kita sedang tumbuh tumbuhnya, tetapi pemetaan itu harus terjadi," kata Erick.
Erick mengungkapkan, bahwa PAN mendorong dirinya untuk mendampingi Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai cawapres. Erick masih menunggu kemana dirinya akan berlabuh. "PAN mendorong tidak hanya ke Pak Prabowo, juga ke Pak Ganjar rencananya, tapi itu kan konteksnya sebagai PAN, bukan saya. Tentu kita hanya menunggu saja mana yang terbaik," ujar Erick.Menurut Erick, terlalu dini untuk membahas cawapres. Sebab, dirinya tengah fokus pada tugasnya sebagai Ketum PSSI dan Menteri BUMN.
"Saya rasa kembali di beberapa bulan ini masih banyak pekerjaan, persiapan U-17 di bulan November, konsolidasi BUMN. Saya rasa saya masih fokus di situ. Dan kalau memang nanti ada hal-hal yang berlanjut ya kita lihat saja dulu. Saya rasa terlalu dini kalau sekarang," ungkapnya.
merdeka.com
Lebih lanjut, Erick mengungkapkan, bahwa ia cukup rutin berkomunikasi dengan Prabowo dan Ganjar. Namun, komunikasi itu belum spesifik ke arah politik.
"Kalau diajak diskusi saya selama ini ada komunikasi dengan Pak Ganjar dan Pak Prabowo mungkin sebulan sekali, kadang-kadang 2 bulan sekali, saya rasa hal yang lumrah, bukan sesuatu yang istilahnya untuk melakukan hal-hal yang belum waktunya," tutur dia.
Erick menambahkan, ketika bicara soal cawapres perlu ada konsolidasi partai. Menurutnya, masih terlalu dini euforia politik dilakukan dan ia khawatir pekerjaan utamanya menjadi terganggu. "Karena tentu ketika kita berbicara cawapres, wapres dan lainnya itu perlu ada konsolidasi partai. Saya rasa terlalu dini pada saat ini dan hari ini saya rasa masih survei, survei masih banyak di capres, bukan cawapres," ucap Erick. "Jadi jangan menjadi euforia yang justru kita tidak bekerja, bahkan melupakan jangka pendek, pekerjaan-pekerjaan yang memang sudah perlu penyelesaian," katanya.
Republika bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) menggelar Festival Hijriah yang digelar di 9 kota. Festival Hijriah untuk memeriahkan Tahun Baru Islam 1445 H ini digelar perdana di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, pada Rabu (19/7/2023) malam dengan menghadirkan tausiyah Tahun Baru Hijriah dari Habib Nabiel Almusawa. Festival Hijriah ini juga dimeriahkan dengan penampilan parade seni dan budaya dari Muslim Xinjiang oleh kelompok seni Art Troupe Performance. Para undangan akan dipukau oleh hiburan lewat ragam lagu, seni tari, opera hingga akrobat. semua kelompok etnis.
Kelompok seni Art Troupe Performance akan membuka pertunjukan dengan tarian dan tabuhan rebana yang merepresentasikan berbagai kelompok etnis di Xinjiang. Penyanyi solo lelaki juga akan menyuguhkan nyanyian kumpulan lagu-lagu klasik sebagai simbol yang menunjukkan kualitas keramahan orang Tionghoa dari semua kelompok etnis. Tak ketinggalan, para penampil akan mempertontonkan seni daerah tarian 'Jula' dari 12 Muqam Uighur. Pada 2005, seni klasik ini masuk Daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Benda Dunia oleh UNESCO. Karya seni ini masuk dalam gelombang pertama Daftar Item Perwakilan Budaya Tak benda Nasional pada 2006. Muqam adalah seni pertunjukan suku Uighur yang mirip dengan opera, menggabungkan antara musik tradisional, lagu, dan drama. Adapun terjemahan kata Jula dari bahasa Uighur berarti mutiara yang bersinar.
Kelompok seni Art Troupe Performance juga menyiapkan pertunjukan akrobat bola kristal yang akan mengombinasikan seni dan beragam permainan. Untuk menghangatkan suasana, mereka juga menyiapkan beberapa lagu rakyat (folksong) yang terkenal di Indonesia. Xinjiang yang merupakan provinsi di wilayah barat laut China, sejak lama dikenal sebagai titik bertemunya berbagai kebudayaan dari beragam suku bangsa. Hal ini menjadikan Xinjiang mempunyai budaya, khususnya dalam seni tari, yang unik. Masyarakat Xinjiang dikenal sangat menggemari seni tari dan nyanyi. Di Xinjiang, mudah ditemukan pentas seni tari dan panggung untuk bernyanyi, mulai dari pusat-pusat wisata, pasar tradisional, hingga permukiman warga. Seni tari dan nyanyi khas Xinjiang telah diakui UNESCO sebagai "Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity" atau Mahakarya Budaya Lisan dan Tak Bendawi untuk Kemanusian.
Sejumlah menteri dijadwalkan hadir pada acara di Taman Ismail Marzuki, Rabu (19/7/2023), seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas, dan Menteri BUMN Erick Thohir. Pimpinan Majelis Rasulullah, Habib Nabiel Almusawa, mengapresiasi penyelenggaraan Festival Hijriah yang juga disiarkan live melalui berbagai platform digital Republika, seperti Republika TV, Youtube Republika Official, hingga Instagram dan Tiktok. Habib Nabiel berharap Festival Hijriah ini akan membuka wawasan masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih dekat tentang komunitas Muslim di Provinsi Xinjiang, China, terutama dalam seni dan budayanya.
Habib Nabiel berharap Republika dapat terus menyelenggarakan acara serupa ke depannya. "Ketika Republika mengadakan, itu pas sekali. Kami di Indonesia membutuhkan informasi tentang Xinjiang, tentang Uighur. Dengan ini (Festival Hijriah) kita bisa merasakan ternyata saudara-saudara kami di sana juga banyak, saudara-saudara kami di sana bisa datang ke sini berarti diberikan kesempatan, Islamnya juga diperhatikan, sehingga kita bisa tercerahkan," kata Habib Nabiel. Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi menjelaskan, Festival Hijriah digelar sebagai momentum untuk mengingat perjalanan waktu dan peradaban umat Islam. Karena itu, selain menampilkan tausiyah dari para ustaz, Festival Hijriah akan dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya Muslim Xinjiang.
"Untuk memeriahkan kita menghadirkan pertunjukan yang mungkin bisa membuka perspektif lain, yaitu pertunjukan seni budaya Muslim Xinjiang. Ini perlu kita hadirkan karena selama ini orang banyak berbicara tentang Muslim Xinjiang dengan segala macam perspektifnya. Kita coba mengangkat perspektif yang lain, yaitu dari seni dan budaya dan mudah-mudahan ini sekaligus menjadi pintu dialog antara kita dengan Muslim Xinjiang untuk bisa saling silaturahmi dan tukar informasi," kata Irfan. Selain Habib Nabiel dan Ustaz Othman Shihab, Festival Hijriah ini juga dimeriahkan oleh Habib Husein Jafar Al Hadar yang akan mengisi di tujuh kota dan dan Ustaz Wijayanto yang akan menyemarakkan Yogyakarta.
Setelah menyemarakkan Jakarta, kelompok seni Muslim Xinjiang ini akan berparade menuju 8 kota lainnya untuk memeriahkan Festival Hijriah, yakni di Depok (22 Juli), Bekasi (24 Juli), Bandung (27 Juli), Cirebon (30 Juli), Semarang (2 Agustus), Solo (5 Agustus), Yogyakarta (7 Agustus), dan Surabaya (10 Agustus). Festival Hijriah juga akan diisi oleh bazar dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di 8 kota, sehingga bisnis pelaku UMKM lebih dikenal masyarakat. Kehadiran bazar UMKM menjadi daya tarik karena masyarakat bisa menyaksikan kemeriahan perayaan Tahun Baru Hijriah sambil menikmati beragam produk UMKM. Tanda masuk untuk bisa menyaksikan langsung pentas seni dan budaya dari Muslim Xinjiang dengan cara mendaftar di https://republika.id/product/event/127481/festival-hijriyah-republika. Acara ini digelar secara gratis dan terbuka untuk umum.