Etiskah anggota DPR gebrak-gebrak meja bela Setnov?
Kahar Muzakir berdiri sambil gebrak meja saat berdebat tentang kasus pencatutan nama Jokowi di Freeport.
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Kahar Muzakir menggebrak meja dalam rapat pleno kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo yang diduga dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto. Politikus Golkar ini hendak menganulir keputusan rapat MKD agar tak dilanjutkan ke persidangan di MKD.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun mengatakan, Kahar Muzakir wajar melakukan penggebrakan meja lantaran sebuah dinamika sidang. Apalagi kejadian tersebut dilatarbelakangi dari sebuah perdebatan.
"Perdebatan parlemen wajar, hal yang biasa dinamika politik," kata Ubedillah saat dihubungi merdeka.com, Selasa (1/12).
Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia ini juga menilai, bahwa tindakan Kahar yang menggebrak meja tidak memalukan. Apabila politikus Golkar itu memukul seorang anggota DPR lain, hal itu baru akan mencoreng marwah parlemen Indonesia.
"Perdebatan yang tidak tuntas itu menunjukan memiliki tingkat kesabaran dalam membahas persoalan. Kejadian itu juga sering terjadi di parlemen luar, konteks kematangan intelektual dia (Kahar) masih menengah ke bawah," ujar dia.
Sementara itu, Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Junimart Girsang berencana melaporkan aksi anggota fraksi Golkar tersebut ke MKD. Apa yang dilakukan Kahar tersebut tidak mencerminkan etika anggota MKD.
"Ada kemarin, dari meja pimpinan pak Kahar Muzakir. Sedang pikirkan laporkan dia ke MKD," kata Junimart di sela rapat MKD, Selasa (1/12).
Diketahui, Rapat Pleno Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR diskors. Sosok yang saat ini sedang disorot yaitu Wakil Ketua MKD dari Fraksi Golkar, Kahar Muzakir karena emosi sampai menggebrak meja saat rapat pleno, kemarin.
Saat baru keluar dari ruang rapat, 'sang penggebrak meja' itu dikawal oleh sekitar lima polisi. Saat ditanya mengenai peristiwa gebrak meja itu, dia enggan berkomentar. Bahkan, dia menyebut apabila memberikan keterangan dia bisa saja dipecat.
"Tidak ada keterangan, kalau saya beri keterangan nanti saya bisa dipecat," kata Kahar sembari dikawal polisi," Selasa (1/12).
Baca juga:
Luhut tak masalah namanya dicatut 100 kali oleh Setnov
MKD belum tentukan kapan mau periksa Setya Novanto
MKD minta penjelasan Sudirman soal rekaman versi panjang Freeport
Kalah voting, Wakil Ketua MKD dari Golkar bungkam
PKS membelot dari KMP, dukung kasus Setnov dilanjutkan di MKD
Pimpinan Komisi VII sebut kasus Setnov membuka tabir gelap Freeport
-
Mengapa Jokowi memaksa Freeport membangun smelter di Indonesia? Untuk itu, Jokowi memaksa PT Freeport membangun industri smelter tembaga di Gresik.
-
Siapa yang mendapat santunan duka dari Jokowi? Santunan diberikan kepada 12 orang penerima simbolis terdiri atas perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, ringan, dan ahli waris korban meninggal dunia.
-
Apa yang Prabowo katakan tentang dirinya menjual nama Jokowi? Masa gue jualan orang lain ya kan, emangnya gua goblok," tegasnya.
-
Bagaimana Serka Sudiyono mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi? Saat itu pula Serka Sudiyono mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi. Ia pun tak menyangka, hari di mana ia mendapat hadiah sepeda itu merupakan hari ulang tahun istri dan anak pertamanya. Sepeda itu langsung dipakai oleh anaknya ke sekolah.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.