Fadli Zon larang kedua kubu Golkar saling kunci ruangan fraksi
Besok pimpinan DPR akan membahas nasib Fraksi Golkar dan akan membawanya ke rapat paripurna.
Dua kubu Golkar yang berseteru memperebutkan fraksi di parlemen akhirnya sepakat berdamai dengan menyerahkan ke pimpinan DPR untuk siapa yang berhak sebagai pimpinan fraksi yang sah.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang memediasi kedua kubu mengatakan, pimpinan DPR akan menggelar rapat pimpinan besok membahas Fraksi Golkar sebelum dibawa ke rapat paripurna.
"Besok ada rapat pimpinan DPR pukul 13.30 WIB. Untuk bahas surat-surat yang sudah masuk. Kemudian dalam rapat pimpinan nanti saya usulkan segera diadakan rapat paripurna," kata Fadli seusai rapat tertutup dengan kedua kubu di Fraksi Golkar.
Fadli menambahkan, besok Fraksi Golkar akan berjalan seperti biasa. Namun, pernyataan tersebut tidak dia jelaskan secara gamblang apakah Ade Komaruddin tetap menjadi ketua fraksi sampai rapat paripurna digelar.
Namun, Fadli menyebut. fraksi Golkar mulai besok tidak akan ada lagi upaya menghalangi-halangi Golkar kubu Agung Laksono untuk masuk ke ruang fraksi.
"Mulai besok fraksi tidak ada yang dikunci-kunci karena ini hak seluruh fraksi Golkar," kata Fadli.
Sekretaris Fraksi Bambang Soesatyo yang berada di dalam ruangan tempat konferensi pers terlihat tersenyum simpul mendengar ucapan Fadli Zon tersebut.
Seperti diketahui, Bambang Soesatyo dan Ade Komaruddin menjadi sosok yang mengunci pintu ruang fraksi agar Golkar kubu Agung Laksono tak bisa masuk ke dalam ruang pimpinan Fraksi.
Waketum Partai Gerindra ini juga berharap agar insiden mendobrak pintu fraksi yang dilakukan Golkar kubu Agung Laksono tidak perlu dibesar-besarkan.
Dalam pertemuan tersebut, Golkar kubu Agung Laksono yang hadir yaitu Agus Gumiwang, Fayakhun Andriadi, Yorrys Raweyai, Airlanga Hartanto, Zainuddin Amali, Dave Laksono.
Sementara dari kubu Aburizal Bakrie yang hadir yaitu Ade Komaruddin, Bambang Soesatyo, Titiek Soeharto, M Misbakhun, Tantowi Yahya, Ridwan Hisyam dan Dwi Arum.
Baca juga:
Ini hasil mediasi loyalis Ical vs kubu Agung Laksono berebut fraksi
Dimediasi Fadli Zon, dua kubu Golkar tunggu rapat pimpinan DPR
Dua kubu Golkar berunding, Kapolda Metro tinggalkan gedung DPR
Yorrys cs dobrak fraksi Golkar, Kapolda sebut tak ada tindak pidana
Ical sebut kudeta fraksi kubu Agung preseden buruk bagi demokrasi
Sekjen DPR masih akui Fraksi Golkar kubu Ical yang sah
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Kenapa Golkar belum memutuskan untuk mendukung Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Oleh sebab itu, Doli mengatakan alasan itu yang membuat Golkar belum memutuskan nasib Ridwan Kamil. Pengumuman baru akan dilakukan akhir Juli atau awal Agustus mendatang. “Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,” kata Doli.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.