Fadli Zon Mengaku Dapat Laporan Prabowo Tak Diizinkan Kampanye di Simpang Lima
"Sebenarnya kemarin kami mengharapkannya di Semarang tapi tidak diizinkan. Iya yang saya dengar dari laporannya tidak diizinkan di Simpang Lima itu," kata Fadli
Calon Presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto sempat tak diizinkan untuk menggelar kampanye akbar di Semarang, Jawa Tengah. Hal itu diungkapkan oleh Anggota Dewan Pengaran Badan Pemenangan Nasional (BPN) Fadli Zon.
"Sebenarnya kemarin kami mengharapkannya di Semarang tapi tidak diizinkan. Iya yang saya dengar dari laporannya tidak diizinkan di Simpang Lima itu," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/4).
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
Fadli tidak mengetahui pasti siapa pihak yang tidak mengeluarkan izin kampanye di Simpang Lima. Dia hanya mengaku mendapat laporan untuk memindahkan kampanye ke Solo.
"Saya enggak tahu dari mana itu. Tapi saya denger dari laporan izin tidak diturunkan di Simpang Lima," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra menuturkan pihaknya sering mengalami diskriminasi dalam kegiatan kampanye. Semisal, PO bus yang mengembalikan uang sewa bus untuk kampanye karena mendapatkan tekanan pihak tertentu.
"Itu ada yang mencegah bus ada yang PO-nya sudah dibayar lunas, tiba-tiba mereka mengembalikan tidak jadi karena ada tekanan-tekanan itu. Belasan bisa mungkin puluhan tapi yang saya dengar langsung dari beberapa orang itu belasan," ujarnya.
"Ada juga yang lolos ada yang juga pakai sarana lain. Jadi sudah dibayar lunas tiba-tiba PO-nya di balikin uang itu enggak jadi," ucap Fadli Zon.
Baca juga:
JK Nilai Jokowi & Prabowo Sama-Sama Pakai Strategi Islami Buat Dekati Pemilih Muslim
Rhoma Irama Ajak Warga Palembang Tak Golput dan Coblos Prabowo-Sandi
Soal Dana Pensiun Buat Koruptor, Wapres JK Nilai Prabowo Hanya Bergurau
Disinggung Pilihan Capres, Ratna Sarumpaet Angkat Dua Jari
Penjelasan BPN Soal Aksi Gebrak Podium: Prabowo Bersemangat Saat Pidato