Fadli Zon Sebut Isu Ekonomi Buat Elektabilitas Prabowo Bisa Kejar Jokowi
"Saya kira program ekonomi ya. Dan juga program-program yang langsung aktual di sampaikan lebih realistis," kata Fadli
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Fadli Zon mengungkap faktor meningkatkanya elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Menurutnya, elektabilitas Prabowo-Sandi naik karena telah menyampaikan program ekonomi yang aktual dan realistis.
"Saya kira program ekonomi ya. Dan juga program-program yang langsung aktual di sampaikan lebih realistis," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/3).
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa yang dilakukan Prabowo di Desa Pamabulan? Prabowo meresmikan sumber air bersih di Desa Pamabulan, Minggu (19/11).
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Di mana wilayah Pragota berada? Saat itu, Semarang merupakan sebuah daerah pesisir pantai bernama Pragota. Saat itu, wilayah Pragota merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno.
-
Di mana letak Probolinggo? Probolinggo adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, 100 km di sebelah tenggara kota Surabaya.
-
Di mana Prabowo mendarat saat tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
Isu-isu ekonomi itu meliputi impor pangan, kedaulatan pangan hingga masalah UMKM. Masyarakat, kata Fadli menginginkan adanya perubahan secara konkret.
"Peciptaan lapangan kerja kemudian juga upaya-upaya untuk menurunkan tarif listrik ya artinya memberikan kemudahan-kemudahan hidup bagi masyarakat secara konkret gitu. Dari apa yang sekarang dirasakan masyarakat makin susah," ungkapnya.
Sedangkan terkait survei Litbang Kompas, Fadli menilai lembaga survei Kompas independen. Namun dia tetap mempercayai bahwa dalam survei internal BPN Prabowo-Sandi tetap unggul dari Jokowi-Ma'ruf.
"Kalau kami sangat optimis bahwa Prabowo-Sandiaga sekarang leading dan menurut survei internal kami sudah melampaui petahana sekarang ini," ucapnya.
Seperti dikutip merdeka.com dari Harian Kompas Rabu (20/3), berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini lebih tipis dibandingkan survei Litbang Kompas Oktober 2018. Elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hanya selisih 11,8 persen. Jokowi - Maruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Ma'ruf 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya.
Metode pengumpulan pendapat menggunakan wawancara tatap muka sejak tanggal 22 Februari - 5 Maret. Survei ini diikuti 2.000 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan margin of error penelitian plus/minus 2,2 persen.
Sebelumnya pada Oktober 2018 lalu, Litbang Kompas juga telah merilis elektabilitas dua pasangan capres. Saat itu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebanyak 52,6 persen sedangkan Prabowo- Sandiaga Uno32,7 persen. Sebanyak 14,7 persen masih merahasiakan pilihannya. Saat itu, selisih suara keduanya masih 19,9 persen.
Disebutkan pula, penyebab menurunnya elektabilitas Jokowi-Ma'ruf karena sejumlah hal. Seperti perubahan pandangan atas kinerja pemerintah, berubahnya arah dukungan kalangan menengah atas, membesarnya pemilih ragu pada kelompok bawah dan persoalan militansi pendukung yang berpengaruh pada penguasaan wilayah.
Baca juga:
Timses Jokowi Ragu Sandiaga Mampu Integrasikan e-KTP dalam 100 Hari Kerja
Menko Wiranto: Pemilu Seharusnya Gembira Bukan Tegang
593.812 Personel TNI-Polri Disiagakan Jaga Kampanye Terbuka Pilpres
TKN: Survei Kompas soal Ekstrapolasi Elektabilitas, Jokowi Sudah Melebihi 2014
Elektabilitas Melejit di Survei, Sandiaga Sebut Pemilu akan Ketat Hingga Last Minute